TRIBUNLOMBOK.COM - Dalam rangka mensukseskan program Lombok Mercusuar, sedikitnya 150 tokoh adat, tokoh budaya dan tokoh agama se-pulau Lombok berserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Provinsi Nusa Tengara Barat (NTB) bertemu di pendopo Gubernur, Sabtu (3/10/2020).
Acara silaturahmi dibalut kental adat Sasak serta alunan musik khas pulau Lombok yang diperdengarkan oleh para anggota Laskar Sasak.
Acara itu mengambil tema utama Menyuarakan Nasionalisme dari Bumi Lombok yang dirangkai dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila.
Acara yang dilaksanakan dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan tersebut dimulai sejak pagi hari.
Para tokoh adat, tokoh budaya dan tokoh agama yang hadir merupakan perwakilan dari 5 daerah yang ada di pulau dengan sebutan Pulau Seribu Masjid itu.
Perwakilan itu dari Kabupaten Lombok Utara, Kab. Lombok Barat, Kab. Lombok Tengah, Kab. Lombok Timur dan Kota Mataram.
Gubernur NTB, Zulkieflimansyah menyampaikan ajakan agar masyarakat Lombok khususnya dan provinsi NTB pada umumnya untuk selalu menjunjung tinggi adat, kebudayaan dan juga agama.
“Lombok Mercusuar mengandung harapan agar Suku Sasak di Lombok ini menjadi mercusuar ditengah lautan dipekatnya malam. Publik punya harapan karena Suku Sasak-Lombok sebagai penunjuk arah dan penerang,” kata Zulkieflimansyah dalam sambutannya.
Secara khusus, Zulkieflimansyah menyatakan bahwa semua program pembangunan di NTB khususnya pulau Lombok masih berjalan normal meski ada pandemi covid-19.
“Pulau Lombok ditengah pandemi terus membangun secara luar biasa dalam sunyi. Tahun depan (2021) perhelatan MotoGP on the right track, on scedulle. Dukungan warga Lombok menjadi penting,” tegasnya.
Lebih jauh Zulkieflimansyah menyatakan harapannya bahwa pendidikan warga Lombok dan NTB menjadi sangat penting agar menjadi tuan rumah saat semua program besar tersebut terwujud.
“Dukungan moral tokoh adat dan tokoh budaya serta tokoh agama sangat penting dalam memperjuangkan nasib masa depan pendidikan anak-anak NTB,” ungkapnya.
• Cara Klaim Token Listrik Gratis PLN Bulan Oktober 2020: Chat di 08122123123 atau Akses www.pln.co.id
Sementara itu, Kapolda NTB, Irjen Pol Mohammad Iqbal menekankan pentingnya menjunjung tinggi kearifan lokal dan adat istiadat yang beragam di Indonesia.
Iqbal menyebutkan bahwa Suku Sasak telah eksis dari zaman nenek moyang dan dikenal berkat keramah tahaman serta keakrabannya, sehingga masyarakat Sasak harus dapat terus menjaga keharmonisan dan kerukunan antar sesama suku dan juga suku-suku lainnya.
“Silaturahim itu penting, oleh karena itu Polri senjatanya bukan KUHP, bukan hukum, borgol, water cannon, bahkan pistol. Namun, senjata paling utama adalah silaturahim dan komunikasi dengan hati yang lurus,” jelas Iqbal.
• Mahasiswi Kencan dengan Dosen, Selalu Dapat Nilai A dan Skripsi Tanpa Revisi, Bagaimana Akhirnya?