Penemuan Mayat Polisi di Lombok
Ungkap Kematian Brigadir Esco, Polda NTB Bentuk Tim Gabungan
Polisi membentuk tim gabungan untuk mengungkapkan kasus penemuan jasad Brigadir Esco anggota intel Polsek Sekotong.
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kasus tewasnyaBrigadir Esco Faska Rely dengan kondisi terikat tali di lehar terus diatensi pihak Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB).
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol. Mohammad Kholid mengungkapkan, saat ini pihaknyaa telah membentuk tim gabungan, terdiri dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB bersama Polres Lombok Barat.
Menurut Kholid, kolaborasi tersebut diharapkan mempercepat pengungkapan fakta serta memberikan jawaban yang objektif dan transparan kepada publik.
“Institusi Polri berkomitmen penuh untuk menuntaskan perkara ini dengan menjunjung tinggi prinsip keadilan. Mohon doa dan dukungan dari seluruh pihak agar kasus ini dapat segera terungkap,” kata Kholid, Selasa (26/08).
Polda NTB memastikan, seluruh proses penyelidikan dilakukan dengan mengedepankan asas profesionalitas, akuntabilitas, dan transparansi. Kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tetap menunggu hasil resmi dari penyidik dan tidak terpengaruh oleh spekulasi yang berkembang di luar proses hukum.
Ia menegaskan komitmennya dalam mengusut secara tuntas kasus kematian Brigadir Esco yang ditemukan meninggal dunia di wilayah Lombok Barat.
“Proses penanganan dilakukan secara serius, terukur, dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” tegasnya.
Kholid menjelaskan bahwa sejak laporan diterima, pihaknya telah melakukan serangkaian langkah awal mulai dari identifikasi, olah tempat kejadian perkara (TKP), visum hingga autopsi terhadap jenazah korban.
“Hasil dari proses tersebut saat ini sudah dikantongi penyidik, dan pemeriksaan masih terus dilakukan melalui pendekatan Scientific Crime Investigation. Semua langkah ini dilakukan untuk memastikan perkara dapat diungkap secara terang benderang,” ujar dia.
Kronologi Kejadian
Peristiwa penemuan mayat Brigadir Esco itu diketahui pertama oleh Amaq Siun (50), seorang warga setempat.
Saat itu saksi sedang pergi mencari ayam miliknya yang hilang di bukit belakang rumahnya. Saat pencarian, ia dikejutkan oleh penemuan sosok laki-laki tergeletak terlentang di bawah pohon.
Ketika didekati, ternyata laki-laki tersebut sudah tidak bernyawa dengan leher terikat tali. Kondisi wajahnya rusak dan tubuhnya membengkak.
Sontak, Amaq Siun segera memberi tahu warga sekitar dan melaporkan kejadian itu kepada Kepala Dusun Nyiur Lembang, sebelum akhirnya diteruskan ke anggota jaga SPKT Polsek Lembar.
Baca juga: Polisi Dalami Indikasi Kejanggalan Kematian Brigadir Esco dari Hasil Autopsi dan Olah TKP
Tak lama berselang, petugas Polsek Lembar tiba di lokasi dan memastikan kebenaran laporan. Selanjutnya, informasi diteruskan ke Unit Inafis Polres Lombok Barat.
Sekitar pukul 15.20 Wita, Tim Inafis Polres Lombok Barat bersama petugas lainnya tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP sekaligus mengevakuasi jenazah.
Satu jam kemudian, pukul 16.20 Wita, mobil ambulans dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat tiba di tempat kejadian. Jenazah Brigadir Esco kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dari hasil olah TKP, polisi menemukan beberapa barang bukti di sekitar lokasi penemuan jenazah. Barang bukti tersebut antara lain satu buah kunci sepeda motor Honda Scoopy, sepasang sandal jepit berwarna putih, dan satu unit telepon genggam.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.