Kematian Brigadir Nurhadi

Rekonstruksi Tewasnya Nurhadi, Tersangka Peragakan 88 Adegan hingga Ungkap 2 Tersangka Utama

Dengan adanya rekonstruksi ini, pelaku utama dalam tewasnya Brigadir Nurhadi mengerucut pada dua orang tersangka yang merupakan atasan dari korban.

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
RIBUNLOMBOK.COM/ ROBBY FIRMANSYAH
REKONSTRUKSI TEWASNYA NURHADI - Para tersangka memeragakan puluhan adegan dalam rekonstruksi kasus Tewasnya Brigadir Nurhadi di Villa Tekek Gili Trawangan, Senin (11/8/2025).  

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Proses rekonstruksi tewasnya anggota Paminal Dit Propam Polda NTB Brigadir Muhammad Nurhadi, memeragakan 88 adegan, Senin (11/8/2025).

Direktur Ditreskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat mengatakan, rekonstruksi tersebut berlangsung di empat lokasi yang berbeda. 

Pertama di Polda NTB, di sana dua orang tersangka yakni Kompol Yogi dan Ipda Haris memeragakan enam adegan, kemudian dilanjutkan di kediaman Kompol Yogi tiga adegan. 

Kemudian dilanjutkan di Fresmarket 16 adegan, ada juga peragaan di Pelabuhan Sengigi 21 adegan. di dua lokasi inilah dua tersangka dan korban bertemu dengan tersangka Misri dan saksi Putri. 

Setelah itu sekira pukul 12:00 WITA tiga tersangka tiba di Gili Trawangan untuk melanjutkan proses rekonstruksi tersebut, di sini mereka memeragakan 42 adegan mulai dari kedatangan kemudian chek ini di Villa Tekek The Beach House dan Hotel Nateya. 

"Pada 42 adegan inilah yang menjadi kunci, terkait peristiwa itu tergambar, ini memberikan sedikit gambaran kepada kita," kata Syarif, Senin (11/8/2025). 

Lebih lanjut mantan Wakapolresta Mataram ini mengungkapkan dengan adanya rekonstruksi ini, pelaku utama dalam tewasnya Brigadir Nurhadi mengerucut pada dua orang tersangka yang merupakan atasan dari korban yakni Kompol Yogi dan Ipda Haris. 

Baca juga: Rekonstruksi Ulang Kasus Kematian Brigadir Nurhadi, Awak Media Dilarang Masuk ke Villa Tekek

Munculnya dua nama ini berdasarkan keterangan ahli forensik dan ahli beladiri. Di mana ahli forensik mengungkapkan, tewasnya anggota polisi asal Narmada itu karena patah tulang leher. 

Sementara kata Syarif, ahli bela diri mengungkapkan patah tulang leher tersebut akibat dipiting. 

"Ini berdasarkan keterangan ahli forensik, ahli beladiri di dalam itu ada tiga orang yang kita duga pelakunya, tapi yang lebih berat ada dua orang, Kompol Yogi dan Ipda Haris.

Selain itu juga terungkap adanya bekas luka pukul diarea wajah Nurhadi, diduga pelaku pemukulan tersebut menggunakan cincin saat melancarkan aksinya. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved