Gunung Rinjani
Pendakian Rinjani Dibuka Lagi, Ini 6 Jalur Resmi yang Bisa Kamu Pilih
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) kembali membuka pendakian mulai 11 Agustus 2025.
TRIBUNLOMBOK.COM - Kabar gembira bagi para pendaki. Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) kembali membuka pendakian mulai 11 Agustus 2025. Pembukaan ini mencakup enam jalur resmi yang telah melalui proses evaluasi dan pembenahan tata kelola.
Pemesanan tiket pendakian sudah bisa dilakukan secara online melalui aplikasi eRinjani yang tersedia di Playstore mulai 9 Agustus 2025 pukul 16.00 Wita.
Keputusan ini tertuang dalam Surat Nomor: PG.6/T.39/TU/KSA.04.01/B/08/2025 tentang pembukaan kunjungan wisata alam di Taman Nasional Gunung Rinjani.
Kepala BTNGR, Yarman, dalam surat tersebut menjelaskan bahwa proses evaluasi dan pembenahan telah selesai dilakukan.
“Setelah melalui proses evaluasi intensif dan pembenahan menyeluruh terhadap tata kelola pendakian, kami informasikan bahwa kegiatan wisata alam pendakian di 6 destinasi Taman Nasional Gunung Rinjani akan resmi dibuka kembali mulai tanggal 11 Agustus 2025,” terang Yarman dalam surat tersebut.
Selain itu, BTNGR juga telah merevisi dan menerbitkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pendakian terbaru, yakni SK.5/T.39/TU/KSA.04.01/B/08/2025 tertanggal 8 Agustus 2025. SOP ini dapat diunduh oleh para pendaki melalui aplikasi eRinjani atau laman resmi linktr.ee/btngr.
Pembukaan jalur pendakian ini merupakan hasil dari Rapat Evaluasi tanggal 8 Agustus 2025, yang melibatkan lintas kementerian, lembaga, dan pemangku kepentingan terkait.
“Kebijakan ini akan terus dievaluasi secara berkala untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan seluruh pengunjung,” sambung Yarman.
Enam Jalur Pendakian Gunung Rinjai yang Dibuka Kembali
Berikut adalah enam jalur resmi Gunung Rinjani yang dibuka kembali, masing-masing memiliki keunikan dan tantangan tersendiri.
1. Pendakian Rinjani via Sembalun
Jalur ini dimulai dengan melewati area persawahan dan padang rumput yang luas, kemudian memasuki kawasan hutan yang cukup menanjak.
Di setiap pos pendakian, Anda bisa beristirahat sambil menikmati keindahan alam sekitar. Pos 2 menyediakan sumber air dan gazebo yang cocok untuk bermalam.
Dari Pos 3 menuju Pelawangan Sembalun, jalur menjadi lebih berat dengan trek berdebu. Di Pelawangan, yang berada di ketinggian 2.400 mdpl, Anda dapat menikmati pemandangan Danau Segara Anak dan mendirikan tenda sebelum melanjutkan pendakian ke puncak pada dini hari.
2. Pendakian Rinjani via Senaru
Jalur ini melewati hutan yang rimbun dengan trek awal yang landai. Pos 2 menyediakan area istirahat yang nyaman meski sumber air hanya tersedia saat musim hujan.
Dari Pos 3 ke Pelawangan Senaru, medan menjadi berpasir dan berbatu. Di Pelawangan pada ketinggian 2.500 mdpl, pendaki bisa beristirahat sambil menikmati panorama Danau Segara Anak
3. Jalur Pendakian via Aik Berik
Jalur ini memiliki banyak sumber air di setiap pos, cocok untuk pendaki yang membutuhkan akses air sepanjang perjalanan.
Di sepanjang jalur, Anda akan disuguhi pemandangan perkebunan kopi, jeruk, dan tumbuhan hutan seperti pakis.
Dari Pos 3 ke Pelawangan Umar Maya, trek melewati savana yang luas dan menawarkan pemandangan indah Puncak Rinjani serta Danau Segara Anak.
4. Jalur Pendakian via Timbanuh
Jalur ini melewati hutan dan area perkebunan penduduk. Di Pos 2 terdapat bekas galian babi hutan, sehingga sebaiknya tidak mendirikan tenda di sekitar area tersebut.
Dari Pos 3 ke Pelawangan Timbanuh, jalur cukup curam dengan pemandangan menakjubkan kawah dan Gunung Baru Jari pada ketinggian 2.700 mdpl.
Untuk melanjutkan ke Danau Segara Anak, sangat disarankan menggunakan jasa pemandu lokal.
5. Jalur Pendakian via Torean
Jalur pendakian via Desa Torean di Lombok Utara merupakan salah satu rute paling menantang menuju Gunung Rinjani.
Tak heran jika para pendaki kerap menjulukinya sebagai “Jurassic World” karena pemandangannya yang dramatis dan trek yang ekstrem.
Rute ini berada di antara dua bukit besar, yakni Plawangan Sembalun dan Plawangan Senaru, sehingga jalur yang harus ditempuh berupa jalan setapak yang mengular di tepi tebing curam.
Dengan estimasi waktu pendakian mencapai 14 jam, jalur Torean hanya direkomendasikan bagi pendaki berpengalaman yang sudah memahami medan Gunung Rinjani dengan baik.
6. Jalur Pendakian via Tetebatu
Jalur Tetebatu merupakan opsi lain yang bisa diambil pendaki dari wilayah Desa Loloan, Kecamatan Bayan, Lombok Utara.
Pendakian dimulai dari ketinggian sekitar 600 mdpl dan berakhir di kawasan Danau Segara Anak di ketinggian kurang lebih 2.000 mdpl.
Jalur ini terkenal sebagai salah satu rute paling ekstrem dan berisiko, karena para pendaki harus melintasi lembah-lembah terjal dengan jalan setapak yang sempit dan curam.
Medannya cukup menantang dan penuh bahaya, sehingga pendaki harus benar-benar mempersiapkan fisik dan mental.
Waktu tempuh untuk menyelesaikan jalur ini diperkirakan minimal 14 jam, menjadikannya salah satu jalur terpanjang dan paling menguras tenaga di Gunung Rinjani.
Pendakian Gunung Rinjani Dibuka Besok: Cek Tahapan, Larangan, dan Sanksinya |
![]() |
---|
Aturan TO, Guide, dan Porter Dalam SOP Terbaru Pendakian Gunung Rinjani |
![]() |
---|
Respons AHY Soal Rencana Seaplane, Glamping, dan Kereta Gantung Rinjani |
![]() |
---|
Tak Bawa Sampah Turun usai Mendaki, 52 Pendaki Rinjani Kena Blacklist |
![]() |
---|
Warga Sembalun Siap Kelola Rinjani Mandiri, Soroti Ketimpangan Manfaat Wisata |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.