Penggusuran di Pantai Aan

Meski Digusur, Sejumlah Warga Masih Berdagang di Tanjung Aan dengan Tenda Darurat

Warga memilih membangun tenda darurat untuk berjualan di Pantai Aan setelah digusur beberpa waktu lalu.

|
Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
PENGOSONGAN PANTAI AAN - Mama Dede mendirikan warung darurat pasca pengosongan lahan Pantai Aan, sabtu (9/8/2025). 

Soal pembangunan hotel di atas bintang lima, pihaknya mengaku bingung karena belum ada kejelasan apakah status bibir pantai milik masyarakat atau pemerintah. 

Ia mengaku bingung seperti apa posisinya termasuk kebingungan kemana akan dipindahkan karena belum ada sosialisasi terkait amenity core. 

"Kalau nanti ada amenitynya jangan jauh dari pantailah. Karena kalau jauh dari pantai percuma juga karena sepi. Seandainya jauh dari pantai sana mau nyari apa disana? Karena mereka (bule) nyarinya kan pantai," terang Mama Dede. 

Mama Dede berharap supaya diberikan tempat yang layak karena saat ini ia berjualan darurat di bawah pohon karena khawatir terjadinya hujan sewaktu-waktu. 

Ia mengharapkan supaya ITDC bisa memberikan kesempatan untuk berjualan berdampingan dengan hotel dan beach club yang akan dibangun. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved