Kehidupan Pria Lombok dan Wanita Cina

Kisah Aprianto dan Lijinping, Pacaran 3 Tahun Modal Translate, Kini Siap Menikah

Hubungan Aprianto dan Lijinping dimulai dan dijalani selama bertahun-tahun hanya bermodalkan Google Translate.

|
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Laelatunniam
ISTIMEWA
PERKENALAN APRI DAN LIJINPING- Aprianto Ismail Putra, pemuda asal Desa Anggaraksa, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur yang didatangi oleh kekasihnya asal China bernama Lijinping. Kepada TribunLombok.com, Apri panggilan akrab Aprianto menceritakan awal mula pertemuan mereka yang tidak disengaja di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, sekitar tiga tahun lalu. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Herman

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR – Kisah cinta lintas negara kembali mencuri perhatian warganet.

Seorang wanita asal China, Lijinping, viral setelah mendatangi kekasihnya, Aprianto Ismail Putra, di Desa Anggaraksa, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur, demi rencana pernikahan.

Uniknya, hubungan mereka dimulai dan dijalani selama bertahun-tahun hanya bermodalkan Google Translate.

Kisah mereka tersebar di media sosial, wanita China itu rela datang ke Lombok demi memenuhi janji menikah dengan sang pujaan hati. 

Kepada TribunLombok.com, Apri panggilan akrab Aprianto menceritakan awal mula pertemuan mereka yang tidak disengaja di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, sekitar tiga tahun lalu.

Waktu itu Apri hendak berangkat ke Malaysia untuk bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI). Lijinping, yang sedang liburan dari Bandung ke Jakarta, menghampirinya hanya untuk bertanya soal arah toilet.

“Dia mau bertanya pakai bahasa Inggris di mana toilet, gak bisa makanya pakai google translate,” kata Apri memulai ceritanya saat ditemui, Rabu (30/7/2025).

Setelah menunjukkan arah toilet, Lijinping meminta Apri untuk menunggu di luar. Tak lama kemudian, ia juga meminta akun Instagram Apri untuk tetap bisa berkomunikasi.

“Dia saat itu dari Bandung juga mau liburan di Jakarta, dia menjadi guru Mandarin,” sambungnya. 

Dari Instagram, komunikasi mereka berlanjut melalui aplikasi pesan. Meski sempat terkendala bahasa, keduanya tetap saling terhubung.

“Komunikasi disana, tapi masih pakai google translate,” akunya.

Dua tahun kemudian, keduanya akhirnya bertemu kembali di Pulau Bali. Saat itu, Lijinping sudah mulai belajar dan memahami bahasa Indonesia meskipun belum terlalu lancar.

“Ketemu di Bali, dia sudah bisa bahasa Indonesia tapi gak lancar,” kata pria berusia 22 tahun ini.

Setelah pertemuan di Bali, Apri kembali ke Lombok, sementara Lijinping kembali ke China. Namun hubungan mereka justru semakin serius dan mulai membahas rencana pernikahan.

“Dia kemarin-kemarin di sini, tapi sudah pulang untuk mengurus surat-surat dan persyaratan, dia juga sudah muallaf,” katanya.

Apri  sudah menyampaikan rasa cinta dan keinginannya  kepada  Lijinping warga China kepada orang tua.

“Sudah disampaikan, pakai translate juga dia minta untuk dijaga aja,” pungkas Aprianto. 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved