FORNAS VIII NTB 2025

Gowes dari Sumsel ke NTB, Edy S Munir Ingin Gowes hingga Papua

Edy S Munir merupakan salah satu peserta dari Komunitas Sepeda Tua Seluruh Indonesia (KOSTI) dalam Fornas VIII 2025

Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
FORNAS VIII NTB - Edy S Munir, salah satu peserta dari Komunitas Sepeda Tua Seluruh Indonesia (KOSTI) dalam Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII 2025 di NTB. Dengan perjalanan yang cukup panjang hingga satu bulan lamanya tidak membuatnya menyerah, bahkan ia bercerita ingin gowes hingga Papua. 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Edy S Munir merupakan salah satu peserta dari Komunitas Sepeda Tua Seluruh Indonesia (KOSTI) dalam Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII 2025 di NTB.

Kepada TribunLombok, Edy bercerita ia meninggalkan Lahat pada 22 Juni dan tiba di NTB tanggal 25 Juli malam, setelah melintasi pulau demi pulau, kota demi kota, dengan sepeda ontelnya yang sederhana.

Sosok Edy S Munir cukup mecuri perhatian, karena cerita perjuangannya mengayuh sepeda tua dari Lahat, Sumatera Selatan, hingga NTB.

Dengan perjalanan yang cukup panjang hingga satu bulan lamanya tidak membuatnya menyerah, bahkan ia bercerita ingin gowes hingga Papua.

“Insya Allah kalau diberi umur panjang dan kesehatan, saya ingin sampai Papua,” kata Edy saat ditemui TribunLombok di sela Fornas VIII di Mataram, Senin (28/7/2025).

Bagi Edy, bersepeda adalah bagian dari semangat untuk melestarikan kebiasaan bersepda, dan sarana menjalin silaturahmi dengan saudara-saudara se-komunitas di seluruh pelosok negeri.

“Filosofi kami sederhana, satu sepeda, sejuta saudara. Dan KOSTI adalah rumah kami,” ujarnya.

Selama perjalanan dari Lahat ke NTB, Edy bertahan bukan dengan sokongan sponsor atau fasilitas mewah, melainkan dari kebaikan para ‘dulur-dulur ontel’ sesama anggota komunitas sepeda tua yang ia temui di berbagai daerah.

“Saya dibantu oleh dulur-dulur ontel,” katanya.

Meski tidak meraih medali di ajang Fornas kali ini, Edy merasa bangga menjadi bagian dari perjuangan kontingen Sumatera Selatan. Rekan-rekannya dari cabang lain berhasil membawa pulang dua medali emas dan dua perak.

Fornas VIII bukan ajang pertamanya. Ia juga mengikuti Fornas VII di Bandung dengan cara yang sama, bersepeda jarak jauh. Ia mengaku kecintaannya pada sepeda berawal sejak kecil dan hingga kini tak pernah padam.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved