Penutupan Pendakian Rinjani
Warga dan Pelaku Wisata Protes Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Total
"Kami sangat menyayangkan penutupan secara total, dengan tidak membuka kuota ke destinasi yang relatif aman," kata Royal Sembahulun.
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menutup total seluruh jalur pendakian dari tanggal 1 hingga 10 Agustus 2025.
Penutupan tersebut diakibatkan karena insiden kecelakaan beruntun yang dialami pendaki asal Swiss dan Belanda.
Penutupan tersebut memicu gelombang protes dari para pelaku wisata dan masyarakat lingkar Rinjani.
Ketua Forum Wisata Lingkar Rinjani (FWLR) Royal Sembahulun, menyayangkan kebijakan penutupan total tanpa mempertimbangkan jalur-jalur yang masih aman untuk menjadi jalur pendakian.
"Kami sangat menyayangkan penutupan secara total, dengan tidak membuka kuota ke destinasi yang relatif aman," katanya saat dihubungi pada Kamis (24/7/2025).
Baca juga: BREAKING NEWS: Seluruh Pintu Pendakian Gunung Rinjani Ditutup, Pendaki Bisa Reschedule
Ia menambahkan bahwa pemerintah terkesan lamban dan tidak memahami dampak ekonomi yang sangat besar dari penutupan ini.
Royal menilai kebijakan ini tidak proporsional dan secara langsung mematikan perekonomian ribuan masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada Rinjani.
"Kerja pemerintah terkesan lamban, tidak memiliki beban karena memang mereka tidak merasakan sumber rezeki masyarakat ditutup," tegasnya.
Penutupan ini memberikan pukulan telak bagi sektor pariwisata Rinjani.
Terpisah Koordinator Asosiasi Pemandu Gunung Rinjani (APG), Rizal mengecam keras keputusan BTNGR yang menutup jalur pendakian tersebut.
"Jangan biarkan satu kejadian menutup seluruh potensi wisata Rinjani yang telah menjadi sumber penghidupan masyarakat," serunya.
Terpisah Padil Pemandu Wisata Asal Sembalun mengungkapkan betapa parahnya dampak penutupan jalur pendakian tersebut.
"Lebih dari 200 Traking Organizer terpaksa berhenti beroperasi. Ribuan porter dan pemandu lokal kehilangan penghasilan, belum lagi pengemudi transportasi, tukang ojek, hingga pedagang kecil di sekitar sini yang kena dampak," ujarnya.
Para pelaku wisata menyadari pentingnya perbaikan jalur pasca-kecelakaan, terutama rute menuju Danau Segara Anak. Namun, mereka meminta agar pemerintah mempertimbangkan kembali keputusan penutupan total.
Penutupan Rinjani, Pelaku Wisata Nilai Pemerintah Lamban Menangani Persoalan Keamanan Pendakian |
![]() |
---|
Pelaku Wisata Lingkar Sembalun Minta Kompensasi Imbas Penutupan Rinjani |
![]() |
---|
Guide Sembalun Keluhkan Penutupan Rinjani, Akui Sulit Cari Kerjaan Lain |
![]() |
---|
Pelaku Wisata Lingkar Rinjani Urunan Biaya Perbaikan Jalur Pendakian |
![]() |
---|
Penutupan Pendakian Rinjani, Forum Wisata Lingkar Rinjani Nilai Keputusan Arogan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.