Gunung Rinjani Didaki 45 Ribu Orang Selama 2 Bulan Sejak Dibuka, Pendapatan Rp6,5 Miliar

TRIBUNLOMBOK.COM - Gunung Rinjani ditutup untuk wisata pendakian di semua jalur pada 1 Agustus hingga 10 Agustus 2025. 

Catatan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), jumlah pendakian mencapai 45.400 orang sejak dibuka pada 4 April 2025 hingga Mei 2025. 

Terdiri dari wisata pendakian berjumlah total 23.479 orang dan wisata nonpendakian 21.921 orang.

Rinciannya 33.402 wisatawan lokal dan 11.998 wisatawan mancanegara selama periode April  hingga Mei 2025. 

Dari total pendakian selama periode itu, BTNGR meraup Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp6.532.523.500. 

Sebagai informasi biaya tiket masuk TNGR bervariasi untuk wisata pendakian maupun nonpendakian. 

• Alasan Penutupan Seluruh Jalur Pendakian Gunung Rinjani Selama 10 Hari

Antara lain pelajar atau mahasiswa Rp5.000 per orang; wisatawan nusantara mulai Rp10.000 per orang; dan wisatawan mancanegara mulai dari Rp150.000 per orang.

Kepala BTNGR Yarman, Rabu (23/7/2025), mengungkapkan bahwa wisata pendakian akan ditutup selama 10 hari terhitung mulai 1 Agustus hingga 10 Agustus 2025. 

Adapun jalur pendakian yang ditutup antara lain: 

1. Jalur Wisata Pendakian Senaru, di Kabupaten Lombok Utara
2. Jalur Wisata Pendakian Torean, di Kabupaten Lombok Utara
3. Jalur Wisata Pendakian Sembalun, di Kabupaten Lombok Timur
4. Jalur Wisata Pendakian Timbanuh, di Kabupaten Lombok Timur
5. Jalur Wisata Pendakian Tetebatu, di Kabupaten Lombok Timur
6. Jalur Wisata Pendakian Aik Berik, di Kabupaten Lombok Tengah.

Calon pendaki yang telah memiliki tiket masuk (eticket) tanggal 1 - 10 Agustus 2025 dapat melakukan penjadwalan ulang (reschedule) selama sisa musim pendakian tahun 2025.

Calon pendaki dapat melakukan klaim pengembalian (refund) biaya pembelian tiket masuk dan asuransi apabila membatalkan rencana pendakian.

Yarman menjelaskan bahwa penutupan ini dilakukan untuk berbagai pembenahan. 

"Perbaikan jalur wisata pendakian untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pendaki," jelasnya. 

Selain itu, penataan sarana prasarana pendukung pendakian.