Simak Cerita Novel Karya Siswa SMP di Lombok Timur: Pesan Semangat di Tengah Keterpurukan
Novel yang dikarang Alqa mengisahkan seorang anak yang diwarisi perusahaan yang hampir bangkrut.
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Ahmad Thoriq Alqahtani, siswa SMP Negeri 2 Sakra di Lombok Timur sukses menyusun novel berjudul ‘Deepak aqua Association Membangun Ulang Dunia, Satu Inovasi Sekaligus’.
Novel fiksi yang dibuatnya mengisahkan seorang anak yang diwarisi perusahaan hampir bangkrut, namun dengan inovasinya mampu menyelamatkan perusahaan.
Pesan dalam novel ini, memberikan semangat ke pada pembaca untuk terus berusaha di tengah kondisi yang terpuruk.
“Ada orang diwarisi perusahaan hampir bangkrut oleh bapaknya, terus anak ini nyelamatin kebangkrutannya,” kata Alqa memulai ceritanya, Senin (21/7/2025).
Dia melanjutkan, untuk membuat sebuah novel membutuhkan waktu sekitar setahun dan biasanya menulis pada malam hari.
“Nulis pas malam, kadang di kamar juga,” tambah anak kelahiran 2012 ini.
Alqa mengakui, proses penulisan novel berjalan kurun waktu yang lama biasanya mencari referensi dengan menonton film animasi.
“Kadang nonton kartun dan buat cerita barunya,” ujar siswa yang masih duduk di bangku SMP ini.
Alqa memiliki hobi yang sama dengan anak-anak seusianya, yakni bermain games. Meskipun setahun belakangan ini, ia memiliki kesibukan nulis.
“Iya suka badminton juga sama games,” ucapnya.
Dalam proses menulis dan merangkai kata, Alqa, belajar secara mandiri melalui postingan di tiktok.
“Lewat tiktok dan menulis keseharian,” katanya.
Usai novel ‘Deepak aqua Association Membangun Ulang Dunia, dirinya mencoba peruntungan ke meja penerbit, namun sempat ditolak.
Tidak berhenti di sana, Alqa kembali mengirim karyanya setelah melihat postingan dari Tiktok, beruntung saat itu diterima.
“Lihat di Tiktok, cara daftar dan naskah, kirim dan selanjutnya dikabarkan telah dimuat,” kata anak dua bersaudara ini.
Baca juga: Viral! Siswa SMP di Lombok Timur Ini Rilis Novel Perdananya, Namanya Alqa
Alqa berharap, karya dapat menginspirasi anak-anak lain untuk berkarya dan mampu menghantarkan ke sebagai Ahli biomedis.
“Cita-cita ahli biomedis sekaligus novelis,” ucapnya sembari tersenyum.
Miliki kebiasaan menulis sejak kecil dan Sempat Ditolak Penerbit
Ibunda Alqa, Sri Handayani menceritakan, bakat menulis anaknya terlihat sejak duduk di bangku kelas VI Sekolah Dasar (SD), saat itu dirinya menulis di lembar kertas milik ayahnya yang sudah tidak terpakai.
“Hobi Alqa dari masih SD, dia nulis animasi luar angkasa saya juga gak ngerti dan belum bisa baca tulisannya,” kata Handayani.
Kemampuan dan bakatnya semakin terlihat, setelah orang tuanya membelikan ipad untuk menulis.
“Saya suruh dia fungsikan dengan baik jangan hanya pakai main game aja,” tambahnya.
Alqa pun sering melihat-melihat kompetisi menulis, awalnya mengikuti lomba puisi, namun orang tuanya saat itu tidak percaya dengan kemampuannya, lantaran anaknya pemalu di depan umum.
“Saya suruh ikut, dia bicara depan umum aja sudah senang,” sambungnya.
Sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP), Alqa sering mengikuti kompetisi menulis, meskipun tidak mendapatkan juara hanya piagam penghargaan dari panitia.
“Sekarang sudah empat kali ikut event (lomba menulis), hasil lomba dibukukan,” katanya.
Alqa memilih menjadi penulis novel sekitar setahun lamanya, akhirnya ‘Deepalaqua Association Membangun Ulang Dunia, Satu Inovasi Sekaligus diterima penerbit.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.