Banjir Kota Mataram dan Lombok Barat
Pasca Banjir, Pemkot Mataram Akan Tertibkan Rumah Warga yang Berada di Bibir Sungai
Untuk menjamin hal serupa tidak terjadi, Pemkot Mataram akan mulai menertibkan rumah yang berada di dekat dengan garis sungai.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Pasca banjir yang melanda Kota Mataram, sejumlah rumah warga rusak parah diterjang arus. Khususnya rumah warga yang berada di bibir sungai.
Untuk menjamin hal serupa tidak terjadi, Pemkot Mataram akan mulai menertibkan rumah yang berada di dekat dengan garis sungai.
“Kita tertibkan, pak Wali minta dipindahkan ke Huntara (hunian sementara), jika tidak berkenan tembok atau rumah yang berada persis di bibir sungai pondasinya akan dinaikkan,” ucap Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram, Lalu Alwan Basri setelah dikonfirmasi, Selasa (15/7/2025).
Adapun lanjut dia, soal teknis pengerjaannya ada pada dinas teknis yang menangani yakni PUPR dan juga BWS.
Alwan menjelaskan, sejumlah rumah yang berdiri di bibir sungai akan rusak kembali, jika sewaktu waktu air sungai meluap lagi imbas curah hujan yang datangnya tak menentu.
“Karena rumah yang berdiri di tanah yang cadas beda kontruksinya. Kami tawarkan mereka untuk pindah ke Huntara, sembari menyiapkan lahan juga bisa kita atahkan ke Rusunawa,” katanya.
Alwan beranggapan, banyak masyarakat yang saat ini mau bekerja sama, bahkan mengakui jika rumah yang ditempatinya berada di sepadan sungai.
“Bahkan ada yang langsung menyatakan saya maunya mundur 4 meter dan ini masyarakat sendiri. Kami tidak ada pemaksaan,” tehasnya.
“Bahkan ada yang langsung sadar dengan itu bahwa itu (rumah yang masyarakat tempati) adalah sempadan jadi tidak perlu dengan teguran, masyarakat sudah cerdas. Ini bagian dari penataan untuk pindahan dan kenyamanan mereka,” lanjutnya.
Baca juga: Pemkot Mataram Bangun Huntara untuk Korban Banjir
Adapun kata dia, bagi masyarakat yang tidak mau di relokasi, ia menyarankan agar bangunan ditinggikan.
“Kita bantu yang dijembatan-jembatan itu kita yang bantu tinggikan, biayanya kita yang tanggung, termasuk yang tembok-tembok. Makannya kita kerjasama, bukan pemerintah saja dari Baznas sudah ada, Pemprov juga sudah ada,” pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.