Banjir Kota Mataram dan Lombok Barat
Pemkot Mataram Bangun Huntara untuk Korban Banjir
Pemkot Mataram berencana akan menyiapkan rumah hunian sementara (Huntara) bagi masyarakat terdampak banjir.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram saat ini mulai bergerak guna menyiapkan tempat bagi masyarakat yang kehilangan rumah imbas banjir bandang yang melanda pada Minggu 6 Juli lalu.
Untuk itu, Pemkot berencana akan menyiapkan rumah hunian sementara (Huntara) yang dibangun dengan dua skema.
Dua skema yang dimaksu yakni pembangunan Huntara ditanah milik Pekot atau Pemprov, dan pembangunan di lahan warga yang sebelumnya sudah ditempati.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram, Lalu Alwan Basri mengatakan, pihaknya sudah melakukan asesment ke sejumlah kecamatan yang terdampak banjir.
“Kemarin kita lihat di Pamotan terdampak cukup parah, di sana kita akan bangunkan Huntara untuk 13 kepala keluarga (KK),” ucam Alwan setelah dikonfirmasi, Selasa (15/7/2025).
Baca juga: Bupati Lombok Timur Sidak Pelayanan RSUD Soedjono Selong
Meski demikian, secara teknis pembangunan sepenuhnya diserahkan ke Dinas terkait yakni PUPR dan juga BWS.
Sementara ini, 13 KK warga Pamotan yang akan dibangunkan Huntara. Belasan KK itu saat ini masih diungsikan di bekas kantor lurah baru yang berada di Kelurahan Mayure.
“Dan Huntara itu kita bangunkan di lokasi yang sekarang ini terdampak itu, dan ada tanah pemprov dan tanah kota juga yang siap kita gunakan,” kata Alwan.
Untuk anggaran, Alwan berujar, belum bisa memastikan, mengingat pendataan juga masih terus berjalan di setiap kecamatan.
“Tapi anggarannya mungkin lebih dia Rp1 miliar, karena ada sarana lain yang juga kita bangunkan,” unhkapnya.
Selain Pamotan, pihaknya juga saat ini masih melakukan pendataan rumah yang perlu mendapatkan bantuan Huntara.
Setidaknya ada 20 Huntara yang akan dibangunkn pada bulan ini. Adapun rinciannya,13 merupakan warga Pamotan, dan 7 lainnya berada di Karang Jero.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.