Diskominfo KSB Gelar Sosialisasi CSIRT, Perkuat Sinergi OPD untuk Keamanan Sistem Elektronik

Diskominfo KSB menyelenggarakan kegiatan sosialisasi percepatan pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) atau Computer Security Incident Response

Editor: Laelatunniam
Dok. Diskominfo KSB
SOSIALISASI - Diskominfo Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi percepatan pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT) pada Rabu (25/7/2025). 

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT -  Bidang Statistik dan Persandian Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), menyelenggarakan kegiatan sosialisasi percepatan pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS), atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT) pada Rabu, 25 Juni 2026 bertempat di Aula Diskominfo KSB.

Kegiatan ini senada dengan komitmen Diskominfo KSB untuk memperkuat ketahanan dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman siber di lingkungan pemerintah daerah.

Tema yang diangkat dari kegiatan ini yakni “Sadar Siber, Tanggap Ancaman: Saatnya Pemerintah Daerah Siaga Digital”.

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah KSB, serta menghadirkan narasumber utama dari Dinas Komunikasi Informatika dan Statistika Provinsi Nusa Tenggara Barat, yakni Kepala Bidang (Kabid) Persandian dan Keamanan Informasi, Safrudin, S.H., M.H., beserta Sub Koordinator Keamanan Informasi, R. Ronald Ommy Yulyantho, S.T., M.T.

Dalam pemaparannya, Safrudin menekankan pentingnya tata kelola keamanan informasi di era digital, khususnya bagi instansi pemerintah yang semakin mengandalkan sistem elektronik dalam menjalankan layanan publik.

Ia menjelaskan bahwa pembentukan CSIRT di tingkat kabupaten/kota merupakan langkah strategis untuk memastikan proses digitalisasi pemerintahan berjalan aman, efisien, dan akuntabel, serta terlindungi dari berbagai ancaman siber seperti peretasan, malware, dan pencurian data.

Safrudin juga menyoroti peran CSIRT dalam mempercepat penanganan insiden siber, mengurangi kerugian akibat serangan, serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap keamanan digital pemerintah daerah.

“CSIRT harus mampu menerima laporan insiden, menganalisis akar masalah, melakukan mitigasi, serta berkoordinasi dengan tim lain di tingkat provinsi maupun nasional. Teknologi memiliki peran yang sangat penting dan sangat vital. Setiap aplikasi yang dikembangkan, pasti akan diikuti dengan ancaman, baik serangan virus maupun serangan siber lainnya. Jadi, ketika terjadi serangan, maka ada upaya-upaya pencegahan sampai upaya pemulihan terhadap sistem elektronik yang diserang dan kitalah yang menjadi penjaga sistem elektronik di OPD masing-masing. Selain itu, Diskominfo selaku pilot project di daerah dapat menyediakan klinik konsultasi terkait pencegahan dan penanganan insiden siber,” ujarnya.

Safrudin menambahkan, pembentukan CSIRT di daerah juga merupakan amanat regulasi nasional, di antaranya Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018, Perpres 132/2022, dan Peraturan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pengelolaan Insiden Siber.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumbawa Barat, Ir. Abdul Muis, M.M., dalam sambutan dan arahannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil rapat koordinasi Diskominfo se-Provinsi NTB serta kunjungan lapangan ke Diskominfo Kabupaten Lombok Utara guna meninjau CSIRT Kabupaten Lombok Utara.

Ia menegaskan pentingnya perlindungan keamanan siber, terutama mengingat banyaknya aplikasi penunjang Smart City, Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), dan program unggulan daerah Kartu Sumbawa Barat Maju yang diintegrasikan melalui “Aplikasi Kartu Sumbawa Barat Maju” dan tengah digencarkan pemerintah daerah.

“Adanya kegiatan ini dapat mendorong kita untuk senantiasa melindungi keamanan data dan informasi. Bapak, Ibu sebagai utusan masing-masing OPD diharapkan dapat betul-betul memahami pentingnya keamanan siber dan dapat menjadi ahli yang mewakili OPD-nya masing-masing,” tegas Kepala Diskominfo KSB.

Kabid Statistik dan Persandian Diskominfo KSB, Laela Amrullah, S.E., M.M., dalam laporannya menganalogikan TTIS seperti tim pemadam kebakaran yang siap siaga. Jika tim pemadam kebakaran menangani masalah kebakaran, tim tanggap insiden siber menangani masalah siber pada sistem elektronik pemerintah.

Ia mengungkapkan, pihaknya telah menyusun berbagai dokumen pendukung, khususnya regulasi, dan saat ini tengah mempersiapkan instalasi website untuk mendukung operasional TTIS/CSIRT KSB.

Melalui sosialisasi ini, diharapkan seluruh perangkat daerah di KSB semakin sadar akan pentingnya keamanan siber, serta siap berkolaborasi dalam membangun ekosistem CSIRT yang kuat demi terwujudnya pemerintahan yang aman dan tanggap terhadap ancaman digital. 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved