Pendaki Malaysia Terjatuh di Rinjani

3 Imbauan TNGR Usai Kecelakaan Beruntun Pendaki Malaysia dan Brasil di Gunung Rinjani

Insiden pendaki Malaysia ini menjadi sorotan dunia karena waktunya hampir bersamaan dengan insiden kecelakaan yang menimpa Juliana Marins.

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Sirtupillaili
Dok.Istimewa
KECELAKAAN RINJANI - Kolase foto insiden kecelakaan pendakian di Gunung Rinjani sepekan terakhir. Dari kiri ke kanan; pendaki Malaysia Nazli Bin Awang Mahat (47) yang tergelincir di jalur menuju Danau Segara Anak, tim SAR gabungan saat mengevakuasi jasad pendaki Brasil, Juliana Marins yang jatuh pada Sabtu (21/6/2025). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kecelakaan pendaki kerap terjadi di Gunung Rinjani. Tidak sedikit turis tewas saat terjatuh di gunung berapi aktif tersebut. 

Dua kasus terbaru bahkan menyedot perhatian dunia.

Pertama, kasus pendaki asal Brasil, Juliana Marins terjatuh di jalur menuju puncak Gunung Rinjani, pada Sabtu 21 Juni lalu. 

Proses evakuasinya berlangsung dramatis dan menjadi sorotan dunia internasional. Nyawa Juliana tidak tertolong dan evakuasi memakan Waktu sampai lima hari. 

Kedua, kasus pendaki Malaysia, Nazli Bin Awang Mahat (47) yang tergelincir di jalur menuju Danau Segara Anak, Gunung Rinjani

Meski pendaki dipastikan selamat dan dalam kondisi baik-baik saja, kasusnya menjadi perhatian dunia karena waktunya hampir bersamaan dengan insiden kecelakaan Juliana Marins.

Akibat insiden tersebut, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) sempat menutup sementara pendakian menuju puncak, pada 24 Juni 2025. 

Baru hari ini, Balai TNGR kembali membuka jalur pendakian menuju puncak Gunung Rinjani

Karena itu, Kepala Balai TNGR Yarman menhimbau kepada para pendaki untuk menyiapkan beberapa hal sebelum melakukan pendakian.

1. Kesiapan Mental dan Fisik

Pendakian di Gunung Rinjani bisa dilalui melalui beberapa jalur seperti Sembalun, Senaru, Timbanuh, Torean, dan Aik Berik. 

Setiap jalur ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga kesiapan mental dan fisik dari para pendaki sangat dibutuhkan. 

"Kalau mendaki gunung harus siap semuanya, siap fisik, siap mental," kata Yarman. 

2. Pengenalan Medan

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved