Oknum Kepala Wilayah di Lombok Timur Diduga Rudapaksa Siswi SMA, Imingi Skincare dan Uang Tunai

Seorang oknum Kepala Wilayah (Kawil) berinisial N di Kecamatan Suralaga, Lombok Timur, diduga telah melakukan tindakan asusila terhadap seorang siswi

|
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Laelatunniam
Tribun Jateng/Bram Kusuma
KASUS RUDAPAKSA - Ilustrasi pemerkosaan. Seorang oknum Kepala Wilayah (Kawil) berinisial N di Kecamatan Suralaga, Lombok Timur, diduga telah melakukan tindakan asusila terhadap seorang siswi SMA berinisial S (15). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR – Seorang oknum Kepala Wilayah (Kawil) berinisial N di Kecamatan Suralaga, Lombok Timur, diduga telah melakukan tindakan asusila terhadap seorang siswi SMA berinisial S (15).

Korban diketahui masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA).

Kuasa hukum korban, Muhammad Ansori menjelaskan, perkenalan antara N dan S berawal dari komunikasi melalui media sosial.

Dalam interaksinya, N kerap membujuk korban dengan rayuan, menawarkan uang tunai, dan memberikan produk skincare (kosmetik) untuk menarik perhatian korban.

“Awalnya diajak keluar jalan dan dirayu, dikasih uang, tapi ditolak oleh korban,” ujar Ansori Rabu (4/6/2025).

Namun, bujukan terus dilakukan oleh pelaku hingga korban terbuai.

“Awalnya nolak-nolak tapi tiba-tiba korban ini ada rasa,” sambungnya.

Ansori menyebutkan pemerkosaan tersebut terjadi saat bulan Ramadan. Korban tidak berani menceritakan kejadian itu kepada orang tuanya karena takut.

Bahkan, perbuatan itu sempat dilakukan di area perkebunan milik warga, dan menurut pengakuan korban, juga terjadi di beberapa lokasi berbeda.

“Pas kami tanyak, dia lupa (S) karena sering melakukannya dan TKP berbeda-beda terakhir pengakuannya di salah satu penginapan di Kecamatan Selong,” katanya.  

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami trauma berat dan memilih untuk berhenti sekolah. Ia juga mengalami tekanan dari lingkungan sekitar karena peristiwa yang menimpanya telah menyebar di kalangan teman sebaya.

“Dia dibully sama teman-temannya pernah saya tawarkan pindah sekolah, tapi dia malu dan banyak yang tahu,” keluhnya.  

Menanggapi kasus tersebut, Kasatreskrim Polres Lombok Timur, AKP I Dharma Yulia Putra, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan resmi dari korban.

Saat ini, kasus masih dalam penanganan aparat kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut.

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved