Berita Kota Mataram

Pemkot Mataram Batasi Hewan Kurban dari Pulau Sumbawa

Alasan Dinas Pertanian Kota Mataram membatasi penjualan dan pembelian hewan kurban dari Pulau Sumbawa untuk hari raya Iduladha 2025

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM/ ROBBY FIRMANSYAH
SAPI KURBAN - Penampakan sejumlah sapi kurban yang dijual di Kota Mataram. Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram melalui Dinas Pertanian saat ini membatasi penjualan dan pembelian hewan kurban dari pulau sumbawa untuk hari raya Idul Adha tahun 2025 ini. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram melalui Dinas Pertanian saat ini membatasi penjualan dan pembelian hewan kurban dari Pulau Sumbawa untuk hari raya Iduladha tahun 2025 ini.

Hal tersebut ditegaskan oleh Petugas Otoritas Veteriner Dinas Pertanian Kota Mataram drh. Muhammad Irfan Sabri menjawab TribunLombok.com, Kamis (22/5/2025).

Ditegaskannya, sapi yang masuk ke Kota Mataram sejauh ini hanya berasal dari 3 daerah, di antaranya Lombok Barat, Lombok Timur, dan Lombok Utara.

“Sapi yang masuk ke Kota Mataram dari Lotim, Loteng dan Lombok Utara, Sumbawa kami membatasi,” ucap Irfa.

Pihaknya lanjut dia, juga sudah mengeluarkan rekomendasi, pengiriman sapi dari dan ke pulau Sumbawa hanya diperuntukkan untuk hewan kurban melalui yayasan ataupun lembaga.

“Jadi rekom kita keluarkan hanya untuk  hewan kurban untuk lembaga, seperti dari ponpes, kepolisian, parpol, hingga yayasan,” tegasnya.

Baca juga: 6 Fakta Kasus Dugaan Pencabulan Oknum Dosen UIN Mataram: Modus sebagai Ayah hingga Ancaman Pemecatan

Hewan kurban untuk lembaga ini, tidak diperbolehkan dibeli perseorangan, hal ini ditakutkan akan menggangu kesehatan hewan korban lokal.

Selain itu, potensi penyakit yang mungkin ditularkan hewan kurban dari pulau Sumbawa juga tinggi.

“Kami takut kalau terlalu lepas kita berikan rekomendasi itu diperjualbelikan dan di sini bisa menyebarkan penyakit,” jelasnya.

Kendati demikian, sampai saat ini belum ada laporan penyakit hewan ternak yang datang dari pulau sumbawa. Namun, dengan potensi pengiriman sapi yang terlampau lama, bisa mengindikasikan terjadinya kelelahan pada sapi yang bisa mempengaruhi kesehatan.

“Seperti mungkin dengan sapi ini kelelahan dia keluar buih dari mulutnya, atau dengan dipukul terlalu keras pada saat naik kendaraan membuatnya pincang dan lain lain, masyarakat bisa menyebutkan itu indikasi sakit, padahal tidak. Namun itu yang kami pertimbangkan,” ungkapnya.

Lebih jauh, dia memastikan, hewan kurban yang ada di Kota Mataram hingga kini terbilang aman dan sehat, pun juga tercukupi hingga perayaan hari raya Idul Adha 1446 hijriah tahun ini.

“Tetap kita pastikan sapi yang masuk aman dan masyarakat kita harapkan dapat daging yang sehat, utuh, dan halal,” pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved