DPRD Lombok Tengah

Banyak Tembakau Terendam, Dewan Sugiarto Minta Pemda Optimalkan Fungsi PPL dan Perbaikan Irigasi

Hujan lebat yang mengguyur wilayah Lombok Tengah selama beberapa hari terakhir menyebabkan puluhan hektar tanaman tembakau petani terendam. 

Penulis: Sinto | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
TEMBAKAU TERENDAM - Anggota DPRD Lombok Tengah Dapil Pujut Praya Timur, Sugiarto usai menghadiri rapat paripurna DPRD Lombok Tengah. Sugiarto mengharapkan PPL lebih berperan dan pentingnya perbaikan irigasi demi suksesnya panen tembakau. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Hujan lebat yang mengguyur wilayah Lombok Tengah selama beberapa hari terakhir menyebabkan puluhan hektar tanaman tembakau petani terendam.

Di wilayah Kecamatan Pujut dan Praya Timur, hujan menyebabkan lahan tanaman tembakau tergenang.  Genangan air bahkan hingga menutupi daun tembakau mengingat masyarakat baru mulai melakukan penanaman.

Tembakau yang terendam perlu masa pemulihan. Kondisi tanaman layu akibat terendam air. Pemulihan memakan waktu beberapa hari, itu pun kalau tidak terjadi hujan lagi. 

Kalau panas bisa cepat pulih tapi kalau hujan, bisa menyebabkan tanaman tembakau mati sehingga hal tersebut yang dikhawatirkan para petani. 

Merespons keluhan petani, anggota DPRD Lombok Tengah Dapil Pujut Praya Timur, Sugiarto meminta para petani untuk bersabar menunggu hujan reda baru kemudian mulai melakukan penanaman.

Sugiarto meminta agar petani jangan terlalu tergesa-gesa dan berambisi sementara sebentar lagi akan musim kemarau.

"Jangan terlalu berambisi. Harus tahu jadwal tamannya. Prediksi BMKG bulan ini sudah reda hujannya (musim kemarau). Terlalu berlomba-lomba ini saya lihat," jelas Sugiarto kepada Tribun Lombok di Kuta, Mandalika, Lombok Tengah, Jumat (16/5/2025).

Sugiarto meminta dan mendorong supaya dinas pertanian (Distan) Lombok Tengah melalui petugas penyuluh lapangan (PPL) untuk melakukan sosialisasi jadwal tanam.

Menurut Sugiarto, Distan harus menginstruksikan kepada PPL masing-masing desa untuk melakukan koordinasi dengan kelompok tani (Poktan) karena semuanya telah bermitra.

"Perlu untuk kemudian optimalkan peran dan fungsi dari para PPL ini. Sama jangan tergesa-gesa. Ini baru habis panen (padi) ini langsung berlomba-lomba menanam tembakau. Harus lihai juga lihat cuaca," beber Sugiarto.

Pentingnya Pembenahan Irigasi

Sugiarto juga mendorong agar Distan melakukan pembenahan irigasi sehingga aliran air menjadi lancar. Bagi Sugiarto, jika irigasi bagus maka air tersebut tidak akan menggenang terlalu lama disawah.

"Jadi langsung mengalir tidak terlalu menggenang. Kita juga mendorong kan supaya perbaikan irigasi. Jadi ketika hujan besar airnya langsung surut. Dan nantipun kalau kita butuhkan air, jika irigasinya bagus maka air mengalir lancar seperti di utara sana (Lombok Tengah bagian utara)," beber Sugiarto.

Selama ini kata Sugiarto, banyak irigasi yang tidak berfungsi sehingga airnya mampet dan menggenang sawah warga selama berhari-hari. 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved