5 Alasan Pulau Lombok Tak Akan Miskin Bila Ditinggal Pulau Sumbawa

Kehilangan wilayah Pulau Sumbawa tentu akan mengurangi pendapatan NTB dari sektor pertambangan. Tapi Lombok punya banyak potensi untuk dikembangkan.

|
Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
MANDALIKA - Sekitar 120 warga lokal lingkar Sirkuit Mandalika ikut buka puasa bersama di Dinning Hall Sirkuit Mandalika, Jumat (7/3/2025). Pengembangan KEK Mandalika menjadi salah satu penggerak ekonomi Lombok. 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Bila Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) berdiri menjadi daerah otonomi baru, maka Provinsi NTB hanya akan memiliki wilayah di Pulau Lombok.

Kehilangan wilayah Pulau Sumbawa tentu akan mengurangi pendapatan NTB dari sektor pertambangan. Hal ini akan menjadi kehilangan besar bagi masyarakat di Pulau Lombok.

Meski demikian, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mataram, Dr M Firmansyah menilai, jika Lombok dan Sumbawa berpisah, kedua-duanya bisa lebih maju dan tidak akan menjadi daerah miskin. 

Lombok dan Sumbawa memiliki potensi ekonomi masing-masing dengan karakter berbeda. Sehingga masyarakat Pulau Lombok tidak perlu khawatir jika ditinggal Pulau Sumbawa. 

Setidaknya ada lima alasan mengapa Lombok tidak akan jatuh miskin meski ditinggal Pulau Sumbawa, yakni:  

1.Pengembangan Industri Maritim dengan Global Hub

lihat fotoPELAYARAN - Sejumlah wisatawan mengantre penyeberangan ke Gili Trawangan dari Pelabuhan Bangsal, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, 2023. Kabupaten Lombok Utara menjadi lokasi pengembangan mega proyek Global Hub.
PELAYARAN - Sejumlah wisatawan mengantre penyeberangan ke Gili Trawangan dari Pelabuhan Bangsal, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, 2023. Kabupaten Lombok Utara menjadi lokasi pengembangan mega proyek Global Hub.

Bila nanti PPS berdiri sendiri, tentu struktur ekonomi NTB saat ini akan mengalami perubahan.

Potensi-potensi yang selama ini belum digarap maksimal akan dihidupkan. Misalnya sektor industri maritim dengan mega proyek Global Hub di Lombok Utara.  

"Insya Allah Pulau Lombok tidak akan jatuh miskin. Malahan dari aspek spasial ekonomi, Pulau Lombok akan mewujudkan pola baru pengembangan ekonomi yaitu kluster industri maritim di Global Hub KLU," katanya.  

Pengembangan Global Hub terintegrasi dengan potensi pengembangan ikan dan udang di beberapa teluk. Misal di Teluk Awang, Teluk Ekas dan beberapa lokasi lain di NTB. 

"Potensi sudah ada, tinggal pemerintah provinsi dan kabupaten lainnya fokus siapkan kebutuhannya," katanya.

2.Pariwisata Sudah Lebih Maju  

EVENT BALAP DUNIA - Berbagai macam tarian dan busana tampil pada opening ceremony Race 2 GT World Challenge Asia 2025 di Sirkuit Mandalika, Minggu (11/5/2025).
EVENT BALAP DUNIA - Berbagai macam tarian dan busana tampil pada opening ceremony Race 2 GT World Challenge Asia 2025 di Sirkuit Mandalika, Minggu (11/5/2025). (TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO)

Dari aspek pariwista, Lombok sudah maturity (matang) dibandingkan Sumbawa. Lombok sudah dikenal dunia layaknya Bali, tinggal mengatur manajemen event yang tidak terputus setiap tahun. 

Lombok juga memiliki Kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika yang menjadi daerah super prioritas pemerintah pusat. 

Dalam beberapa tahun ke depan, pengembangan KEK Mandalika pasti akan memberikan dampak besar bagi perekonomian daerah. 

Dengan pisahnya Pulau Sumbawa, pemerintah di Lombok bisa lebih fokus mengembangkan potensi dengan masyarakat yang cenderung homogen dengan Suku Sasak-nya. 

Menurutnya, pemerintah bisa lebih fokus untuk menjadikan satu nilai dasar sebagai aturan main dalam pembangunan, yaitu nilai-nilai budaya lokal Lombok.

"Kita kenal dalam ekonomi kelembagaan institutional arrangement, ini penting sekali untuk menjaga iklim bisnis dan investasi," ujarnya.

3.Infratsurktur Pendidikan Memadai

KAMPUS - Para mahasiswa Poltekpar Lombok berbaris di halaman kampus yang baru berdiri di Lombok Tengah. Pulau Lombok memiliki banyak kampus besar untuk pengembangan pendidikan.
KAMPUS - Para mahasiswa Poltekpar Lombok berbaris di halaman kampus yang baru berdiri di Lombok Tengah. Pulau Lombok memiliki banyak kampus besar untuk pengembangan pendidikan. (ISTIMEWA)

Infrastruktur di Pulau Lombok sudah lebih matang dibandingkan Pulau Sumbawa. Termasuk infrastruktur pendidikan.

Banyaknya perguruan tinggi di pusat kota menjadi satu keutungan bagi warga Pulau Lombok.     

"Dari segi bisnis sektor jasa pendidikan, Pulau Lombok telah punya kampus negeri besar dan kampus-kampus swasta," katanya.

Beberapa kampus besar yang berdiri di Lombok antara lain Universitas Mataram, Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Poltekpar Lombok, dan Universitas Hamzanwadi.   

4.Menikmati Luberan Anggaran Sumbawa

ENERGI BERSIH - Kapal raksasa MT Lady Eva saat bersandar di di Pelabuhan Benete, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (20/1/2025).
ENERGI BERSIH - Kapal raksasa MT Lady Eva saat bersandar di di Pelabuhan Benete, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (20/1/2025). (Dok.Istimewa)

Bila Pulau Sumbawa maju, maka imbasnya juga akan bermuara pada daerah sekitarnya yang punya infrastruktur bisnis memadai, baik dari segi perdagangan, industri, dan leasure yaitu Lombok. 

"Dalam ekonomi dikenal effect spillovers. Bila Pulau Sumbawa terbentuk, kemungkinan besar perputaran uang akan lebih kencang di sana, baik lewat APBN maupun investasi baru," jelas Firmansyah.
 
Maka sebagian penduduknya akan menikmati fasilitas ekonomi seperti berbelanja, berwisata di Pulau Lombok yang lebih dekat.

5.Ekspansi Bisnis ke Sumbawa

BELANJA - Suasana  gerai makan di Lombok Epicentrum Mall menjelang berbuka puasa, Rabu (29/3/2023). Pengunjung umumnya datang bersama keluarga.
BELANJA - Suasana gerai makan di Lombok Epicentrum Mall menjelang berbuka puasa, Rabu (29/3/2023). Pengunjung umumnya datang bersama keluarga. (TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH)

Firmansyah memprediksi, Pulau Sumbawa akan fokus pada pengembangan pertanian, peternakan, dan perikanan. 

Berdasarkan tipe wilayah, maka antara Pulau Sumbawa dan Lombok lebih ke saling komplementer dari pada saling subtitusi.

Ia mengakui, pada awal-awal biasanya daerah baru pasti butuh investasi besar-besaran, mereka akan membenahi struktur dan iklim investasi yang baik. 

"Investasi ke sana misalnya, industri perumahan, pariwisata, pengolahan dan lain-lain. Maka yang paling mudah dari aspek efisiensi adalah pengusaha-pengusaha di Lombok. Mereka bisa ekspansi bisnisnya ke Pulau Sumbawa dengan berbagai insentif dari pemerintahnya," sarannya.

Sementara Pulau Sumbawa akan memperluas ke sektor primer, pertanian dalam arti luas. Karena kebutuhan dasar tidak ada istilah subtitusi, semua akan terserap pasar.

"Artinya majunya pertanian di Pulau Sumbawa tidak akan mengurangi pertanian Pulau Lombok," katanya.

Sementara pertambangan menjadi salah satu bagian sumber ekonomi Sumbawa. Tapi bila tidak dikelola dengan baik, tidak otomatis menyelesaikan masalah kemiskinan, pengangguran di daerah.

Baca informasi menarik dan penting lainnya seputar NTB (Lombok, Sumbawa, dan Bima) di channel WA Tribun Lombok => https://whatsapp.com/channel/0029VaLftFSJpe8YKDy4ZP32

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved