IGS 2025 Dihadiri Duta Besar dan Delegasi dari 26 Negara, Yusron: Jendela Dunia bagi NTB

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kegiatan Indonesia Gastrodiplomacy Series (IGS) 2025 yang digelar di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi kesempatan emas memperkenalkan potensi daerah.

Event yang menghadirkan para duta besar negara-negara sahabat tersebut sekaligus menjadi jendela dunia bagi NTB.    

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi NTB Yusron Hadi mengatakan, IGS akan digelar 8-11 Mei 2025. 

"Diharapkan acara ini membawa dampak lanjutan dalam hubungan kerja sama di berbagai sektor," kata Yusron, di Pendopo Gubernur NTB, Rabu (7/5/2025). 

Peserta IGS 2025 adalah para duta besar, konsulat jenderal, dan head of mission. Acara ini diinisiasi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, tujuannya untuk mengenalkan potensi yang dimiliki daerah-daerah di Indonesia. 

Baca juga: NTB Jadi Tuan Rumah IGS 2025 : Gaungkan Potensi Lokal ke Dunia Internasional

Karena itu, selama tiga hari pelaksaan, keragaman budaya, tradisi, kerajinan, kuliner hingga potensi kekayaan alam dan wisata akan diperkenalkan kepada 37 perwakilan negara-negara sahabat.

"Ini bentuk perhatian dan penghargaan pemerintah pusat memilih NTB sebagai lokasi acara dan tak boleh kita sia-siakan. Ini kesempatan luar biasa bagi kita untuk mengenalkan potensi. Ini jendela dunia bagi NTB," jelas mantan Kadis Pariwisata NTB ini.

Kegiatan IGS ini sesuai semangat Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal untuk terus membawa NTB semakin dikenal dunia.

Saat ini persiapan untuk IGS 2025 sudah final dan siap menyambut para delegasi negara-negara yang datang.

Sementara itu, Ketua Panitia IGS 2025, Lalu Mohamad Faozal mengatakan, sebanyak 10 duta besar hadir bersama istri. Kemudian lima duta besar lainnya datang sendiri.

Selain itu, dua orang konsulat jenderal, empat orang head of mission, deputy, representative dan staff dipastikan hadir. 

Sehingga total ada 37 orang peserta sudah konfirmasi hadir.

Mereka berasal dari negara Austria, Armenia, Bosnia Herzegovina, Singapore, Jordan, Slovakia, Zimbabwe, Serbia, Cambodia, Poland, Rwanda, Laos, Ethiopia, Cuba, Mauritania, Cina, Korea, Filipina, Kuwait, Ukraina, Fiji, Finland, Belanda, Emirat Arab, Australia, dan Inggris. 

Lebih lanjut Faozal menjelaskan, serangkaian kegiatan sudah disiapkan untuk para peserta.