Bupati Sumbawa Canangkan Desa Rhee Sebagai Lokus Program ‘Desa Cantik’
Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, menyambut baik pencanangan program Desa Cantik untuk memberikan dampak positif bagi kemajuan pembangunan desa
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar Desa
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Desa Rhee, Kecamatan Rhee, Kabupaten Sumbawa resmi dijadikan lokus Program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik).
Program tersebut digagas oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa bersama BPS Provinsi NTB.
Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, menyambut baik pencanangan program ini untuk memberikan dampak positif bagi kemajuan pembangunan di Kabupaten Sumbawa, khususnya di tingkat desa.
“Desa merupakan bagian penting dari misi pembangunan daerah, bukan hanya sebagai objek pembangunan tetapi harus menjadi subjek dan garda terdepan,” kata Bupati Jarot pada Selasa (6/5/2025).
Menurut Jarot, akurasi data memiliki peran yang sangat vital dalam proses pembangunan. Dengan data yang lengkap dan akurat, pemerintah daerah dapat merancang perencanaan pembangunan secara tepat sasaran.
"Sebaliknya, data yang tidak akurat dapat menjadi hambatan dalam mewujudkan pembangunan yang efektif dan berkelanjutan," ujarnya.
“Setiap perencanaan program harus memiliki data yang akurat, begitu juga saat pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pun harus berdasarkan data yang akurat,” tambahnya.
Baca juga: Tanggapan TGB Usai Diperiksa Kejati NTB Terkait Kasus Dugaan Korupsi NCC
Jarot berharap, melalui Program Desa Cantik ini, Desa Rhee dapat memiliki standarisasi tata kelola data yang lebih baik, sehingga proses perencanaan, penganggaran, monitoring, dan evaluasi pembangunan dapat berjalan optimal.
"Semoga program ini berjalan lancar agar Desa Ree ini menjadi desa baik,' jelasnya at
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi NTB, Drs. H. Wahyudin,m, dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa selama ini kualitas data yang dihasilkan dari desa masih belum maksimal. Oleh karena itu, melalui Program Desa Cantik, BPS akan terus berkomitmen melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap proses pendataan di desa.
“Tujuannya agar data yang dihasilkan benar-benar bermanfaat, baik untuk perencanaan, pelaksanaan, monitoring hingga evaluasi pembangunan, termasuk dalam rangka pemerataan pembangunan dan pengentasan kemiskinan,” ujar Wahyudin.
Ia pun berharap ke depan akan semakin banyak desa di NTB, khususnya di Kabupaten Sumbawa, yang berlabel sebagai Desa Cantik.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.