Berita Lombok Timur

Dikbud Lombok Timur Catat 120 Titik Sekolah Rusak Akibat Gempa 2018 Silam

Upaya perbaikan sekolah pasca gempa di Lombok Timur tetap dilakukan dengan usulan perbaikan Rp18 miliar pada tahun ini

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM/ TONI HERMAWAN
SEKOLAH RUSAK - Kondisi bangunan SDN 6 Batuyang, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Senin (14/5/2025). Atap sekolah ini ambruk di bagian atap lantaran kayu-kayunya sudah lapuk. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur menginventarisir 120 sekolah rusak akibat gempa 2018 lalu.

Terhadap kondisi sekolah terdampak bencana gempa saat ini masih tetap diusulkan mendapat bantuan perbaikan.

Kepala Dikbud Lombok Timur Izzudin mengatakan, mekanisme pengusulan bantuan perbaikan telah disampaikan melalui e-proposal ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Setelah itu dirilis anggaran untuk perbaikan pasca gempa bumi lantaran tidak dapat memasuki dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Keluarlah penetapan anggaran sekitar Rp60 miliar, kita gembira sekali dan senang itu perasaan kita,” terangnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (23/4/2025).

Ia melanjutkan selang beberapa bulan berubah kebijakan dan hanya 10 sekolah sasaran, namun lagi-lagi rencana tersebut batal.

“Itu ceritanya barang ini,” tambahnya.  

Kendati demikian, secara berangsur-angsur perbaikan sekolah bersumber dari APBD dan bantuan dari NGO Australia, bantuan beragam mulai dari pembangunan 9 lokal, 6 lokal, dan 3 lokal yang tersebar mulai dari Kecamatan Sambelia, Pringgabaya, Sakra Timur dan Jerowaru.

“Paling banyak kita dapatkan bantuan dari NGO kita terima kunci tidak butuh proses apa-apa,” akunya.

Ia menyebut upaya-upaya perbaikan pasca gempa tetap dilakukan dan dari tim anggaran diberikan Rp 18 miliar untuk memperbaiki sekolah rusak pada tahun ini. Jumlah anggaran tersebut diakui terbatas dan tidak maksimal.

“Secara umum bisa kita tangani, misal yang masih bisa bertahan tinggal 2, 3 tahun jangan dulu dikerjakan. Saya minta segera diproses dan awal tahun bisa ditempati,” katanya.

Baca juga: 6 Tahun Rusak Tak Diperbaiki, Dua Kelas SDN 4 Jurit Baru Lombok Timur Nyaris Roboh

Izzudin menyebut tetap mengusulkan sekolah-sekolah yang alami kerusakan, namun tetap melalui mekanisme dan memiliki skala prioritas terhadap sekolah yang alami kerusakan terparah.

“Kita atur anggarannya supaya terakomodir semua, pokoknya yang parah-parah itu yang kita khawatirkan roboh,” sebutnya.

Ia juga mengakui telah diperintah bupati untuk membuat proposal kepada ke kementrian keuangan untuk perbaikan sekolah dengan dana Rp 37 miliar untuk perbaikan 60 titik dan dikerjakan langsung oleh pihak kementerian.

“Ini kan ada proses, saat ada bencana langsung kita perbaiki kan ndak gitu, kita sih pinginnya langsung simsalabim,” pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved