Cerita Dosen Jual Kopi Keliling di Mataram, Libatkan Mahasiswa - Racik Menu Sesuai Selera Pembeli

Bedy Fara Aga Matrani, seorang dosen Universitas Muhammadiyah Mataram jualan kopi keliling dengan melibatkan mahasiswa kurang mampu.

Dok.Istimewa
RACIK KOPI - Bedy Fara Aga Matrani, dosen Universitas Muhammadiyah Mataram saat membuat kopi di alam terbuka. Kecintaannya pada kopi menginspirasi dirinya merintis usaha kopi keliling dengan merek Rindu Coffee. Usaha ini melibatkan mahasiswa kurang mampu. 

Terkait keuntungan, bagi Bedy, bukan hanya berupa materi saja, tapi yang paling penting kopi racikannya bisa ia bagi ke semua orang, khususnya mahasiswa dan dosen yang sangat dihormatinya.

“Kalau keuntungan materi, keuntungan bersih itu Rp4 juta untuk 4 unit gerobak, itu di luar gaji karyawan dan operasional,” jelasnya.

Noviar, seorang konsumen tetap Rindu Coffe mengakui, dia tertarik pada Rindu Coffee karena keuntungannya bukan hanya dinikmati pengusahanya, tapi juga mahasiswa dan konsumennya.

Usaha yang dijalankan oleh sang dosen memberi motivasi bagi mereka para mahasiswa. 

“Idenya menarik. Tujuan utamanya kan memotivasi teman-teman, salah satunya adik-adik pelajar di lingkungan kampus. Adanya bisnis usaha tersebut juga bisa membuka lapangan pekerjaan baru," katanya.

Selain itu, Rindu Cofffee juga menarik karena kopinya diracik di tempat, sehingga lebih menarik. Sehingga rasa dari kopinya disesuaikan dengan segera konsumen yang akan membeli.

“Ini yang unik. Kebanyakan pedagang kopi keliling yang dijual itu (kopi) instan. Ini (Rindu Coffee) dengan meracik sendiri di tempat sehingga membuat cita rasa kopi itu bisa kita nikmati kapan dan di manapun,” katanya.

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved