Mataram
Urbanisasi Pasca Lebaran Bikin Persaingan Kerja di Kota Mataram Semakin Ketat
Peluang kerja di Kota Mataram semakin terbatas, yang menyebabkan angka pengangguran di kota ini terus meningkat setiap tahunnya.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Peluang kerja di Kota Mataram semakin terbatas, yang menyebabkan angka pengangguran di kota ini terus meningkat setiap tahunnya.
Dengan sekitar 3.000 perusahaan dari berbagai skala, mulai dari kecil, menengah, hingga besar belum mampu menyediakan lapangan pekerjaan untuk 459.683 penduduk Kota Mataram, ditambah lagi dengan arus urbanisasi yang semakin meningkat pasca Lebaran, persaingan dalam dunia kerja menjadi semakin ketat.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnakertrans) Kota Mataram, H. Rudi Suryaman, mengakui bahwa lapangan pekerjaan di Mataram terus berkurang setiap tahunnya.
“Kita bukan daerah industri, jadi angka kelulusan perguruan tinggi yang cukup tinggi setiap tahunnya, berujung pada kenaikan pengangguran sekitar 0,5 persen pada tahun 2024,” ujarnya saat ditemui, Rabu (9/4/2025).
Dia juga menekankan bahwa saat ini angka pengangguran terancam meningkat karena arus urbanisasi yang cukup signifikan setelah Lebaran. Perpindahan masyarakat desa ke kota juga dirasa cukup signifikan pasca Lebaran.
Menurutnya, satu lowongan pekerjaan kini diperebutkan oleh sepuluh orang.
Sebagai langkah awal untuk mengatasi masalah ini, Disnakertrans Kota Mataram berencana mendata penduduk asli dan pendatang. Kepala lingkungan di masing-masing kelurahan diharapkan aktif untuk memantau keluar masuknya penduduk.
“Jadi kalau mereka (pendatang) datang, satu yang penting mereka mendaftarkan dirinya ke minimal RT, biar bisa mereka terdata,” tegasnya.
Hal ini guna memastikan program pengurangan angka pengangguran melalui program Mataram Kota Seribu Wirausahawan ini berjalan tepat sasaran.
“Kita akan buka 1000 wirausahawan baru kami, berkordinasi dengan beberapa OPD seperti Dinas Perdagang, Dinnas Koprasi, Disnakertrans itu untuk membuat pelatihan-pelatihan skaligus menyiapkan peralatan-peralatan untuk mereka menjadi wirausaha baru, dan itu beberapa tahun ini kita laksanakan,” tegasnya.
“Kalau kami targetnya tahun ini 136 wirausahawan baru, kami latih dan berikan peralatan, dan saya rasa gaung seribu itu bisa,” pungkasnya.
Di tempat terpisah, Ketua DPRD Kota Mataram, Abdul Malik, mengingatkan agar para pendatang memiliki keterampilan yang memadai dan tidak hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri, karena hal tersebut bisa menimbulkan masalah tidak hanya bagi individu tersebut, tetapi juga bagi kelancaran sistem pemerintahan di Kota Mataram.
“Yang datang ke Mataram harus punya skill dan kemampuan dan harus diniatkan untuk bekerja, memang hak semua Warga Negara Indonesia (WNI) untuk mencari rizeki dan perubahan dalam hidupnya di kota Mataram, akan tetapi kalau hanya sekedar datang tampa arah tujuan, itu juga akan menjadi masalah kedepannya,” kata Malik.
Masalah ini, lanjutnya, juga berpotensi meningkatkan angka pengangguran di Kota Mataram, terutama karena kota ini saat ini kekurangan lapangan pekerjaan.
Kopi Koko, Kopi Gerobakan dengan Cita Rasa Coffee Shop di Mataram |
![]() |
---|
Maestro Wayang Sasak Lalu Nasib Wafat, Gubernur NTB Sampaikan Duka Cita Mendalam |
![]() |
---|
BKPSDM Kota Mataram Lembur Unggah Nama PPPK Paruh Waktu Jelang Tenggat 25 Agustus 2025 |
![]() |
---|
BNN Kota Mataram Gandeng Hotel Cegah Peredaran Narkoba Lewat Program 'Sila Mampir' |
![]() |
---|
DPRD Kota Mataram Desak Pemkot Atasi Kehamilan Remaja 'Sosialisasi Bukan Langkah Konkret' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.