Berita Lombok Timur
Dikes Lombok Timur Sikapi Polemik Puskesmas Batuyang, Minta Semua Pihak Menahan Diri
Polemik ini bermula dari unggahan akun Facebook Ena Fitriani yang menceritakan pengalaman kurang menyenangkan saat melahirkan di Puskesmas Batuyang
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur angkat bicara terkait polemik yang mencuat di Puskesmas Batuyang.
Kepala Dikes Lombok Timur, Pathurrahman, meminta semua pihak untuk menahan diri dan fokus pada perbaikan layanan kesehatan.
Polemik ini bermula dari unggahan akun Facebook Ena Fitriani yang menceritakan pengalaman kurang menyenangkan saat melahirkan di Puskesmas Batuyang.
Unggahan tersebut viral dengan ratusan komentar dan ribuan interaksi warganet, yang sebagian besar turut membagikan pengalaman serupa.
Menanggapi hal itu, Pathurrahman menegaskan bahwa pihaknya menerima setiap kritik dan masukan sebagai bahan evaluasi demi peningkatan layanan kesehatan.
"Kami berharap puskesmas dan tenaga kesehatan tetap fokus dan semangat bekerja," kata Pathurrahman saat ditemui, Kamis (6/3/2025).
Dikes Lombok Timur juga telah membangun komunikasi dengan pihak Puskesmas Batuyang serta masyarakat guna mencari solusi terbaik.
"Kita lebih baik berbicara solusinya. Kalau saya lebih mengajak Kepala Puskesmas berdiskusi baik dengan masyarakat yang merasa dirugikan," lanjutnya.
Ia berharap permasalahan ini dapat diselesaikan secara baik-baik dan saling memaafkan. Kepada tenaga kesehatan (nakes), ia mengingatkan pentingnya pelayanan dengan budaya 3S (senyum, salam, dan sapa).
"Saya tahu teman-teman sudah berupaya maksimal. Namanya manusia pasti ada kekurangan, yang penting niat kita sama, yakni memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat," ujarnya.
Viral Curhat Pasien, Puskesmas Batuyang Jadi Sorotan
Sebelumnya, unggahan Ena Fitriani di Facebook memicu reaksi luas. Dalam unggahannya, ia mengaku mengalami pengalaman traumatis saat melahirkan di Puskesmas Batuyang.
"Pengalaman melahirkan di sini bikin trauma kalau bidan yang nanganin pas persalinan sih emang baik-baik ya. Tapi setelah pindah ruangan dan ketemu bidan-bidan songong waktu saya di cek jahitan dan lain-lain, Aduhhh dibentak habis-habisan. Saya baru pertama kali jadi ibu jadi mental belum stabil dan seharusnya sebagai tenaga medis paham akan hal itu. Ini malah nggak, ngajari posisi menyusui udah kayak ngajar militer, pake nada tinggi kasar pula tangannya kayak orang terpaksa gitu. Sampai sekarang saya masih inget muka bidannya," tulisnya.
Postingan ini langsung menuai ratusan komentar dari warganet yang membagikan pengalaman serupa. Salah satu akun, Flower ClothesVintage, juga mengungkapkan keluhannya terkait pelayanan di Puskesmas Batuyang.
"Kemaren juga bawa mama saya kesini buat periksa padahal mama saya udah sakit 3 hari mata bengkak terus mukanya udah merah. Pelayanannya lama banget padahal lumayan sepi pasien saat itu malah yg ngurus pada ngerumpi saking sakitnya hati saya liat mereka ngerumpi bukannya malah nanganin pasien, jadinya saya bawa aja mama saya pergi ke klinik arafah allhamdulilah nya nyampe sana perawatnya gercep banget," terang akun Flower ClothesVintage.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.