Kebijakan Pemangkasan Anggaran Menghantam Sektor Pariwisata, Ini Respon Pullman Hotel Lombok

 Kebijakan pemangkasan anggaran yang baru diterapkan oleh pemerintah memberikan dampak yang signifikan pada sektor pariwisata

Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/ DZUL FIKRI
PULLMAN HOTEL LOMBOK: General Managerl Pullman Hotel Lombok, Budi Wahjono saat di acara Podcast TribunLombok beberapa waktu lalu. Budi menyampaikan kebijakan pemangkasan anggaran pemerintah yang baru saja diterapkan diprediksi akan berdampak besar pada sektor pariwisata, khususnya untuk volume pasar yang selama ini bergantung pada sektor pemerintahan. 

Penulis, Devi Sastika Wiramaya

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM -  Kebijakan pemangkasan anggaran yang baru diterapkan oleh pemerintah memberikan dampak yang signifikan pada sektor pariwisata, terutama bagi segmen pasar yang sebelumnya bergantung pada sektor pemerintahan.

Sebagai dampak langsung dari kebijakan ini, banyak hotel mengalami penurunan volume yang besar, yang tentu berpotensi memengaruhi total pendapatan mereka.

General Manager Pullman Lombok Merujani Mandalika Beach Resort, Budi Wahjono mengungkapkan, pasar yang biasanya diisi oleh sektor pemerintahan kini tiba-tiba menghilang.

"Satu grup saja volumenya sudah berapa, total revenue berapa, dan sebagainya, tiba-tiba hilang. Otomatis, kita harus mencari penggantinya. Kalau tidak, kita siap-siap saja dikurangi,"terang Budi dalam Podcast Tribun Lombok.com yang tayang 

“Satu grup saja bisa berkontribusi dengan volume yang besar, total pendapatan yang signifikan, dan sebagainya, tiba-tiba hilang. Secara otomatis, kami harus mencari penggantinya. Jika tidak, kami akan siap-siap menghadapi pengurangan,” ujarnya.

Masalah ini datang sebelum proses perencanaan anggaran untuk tahun 2025, yang sebenarnya menargetkan pertumbuhan yang jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2024.

"Keputusan pemerintah ini tidak sejalan dengan target kita, jadi harus ada langkah-langkah yang dilakukan," tambahnya.

Untuk mengatasi dampak dari kebijakan tersebut, perusahaan mulai berfokus pada dua segmen pasar utama, yaitu pasar domestik dan inbound. 

Namun, pasar domestik diperkirakan akan mengalami penurunan, khususnya dari sektor pemerintahan yang kini terpangkas.

Oleh karena itu, inisiatif untuk menggarap pasar inbound, khususnya wisatawan asing, menjadi salah satu langkah strategis yang ditempuh.

Salah satu upaya yang telah dilakukan sejak tahun 2023 adalah melakukan promosi pariwisata di luar negeri, khususnya di negara-negara yang memiliki potensi pasar besar, seperti India dan Jepang.

Pada akhir 2023, kementerian pariwisata bekerja sama dengan pihak terkait untuk melakukan promosi pariwisata di empat kota di India, Hyderabad, Ahmedabad, New Delhi, dan Chennai.

Budi menambhakan,kegiatan promosi ini dilanjutkan pada tahun 2024 dengan penambahan destinasi di kota selatan India, serta rencana promosi yang lebih luas lagi di Tokyo pada bulan Maret 2024.

Namun, upaya ini masih menghadapi kendala, terutama terkait dengan pengetahuan wisatawan asing tentang Lombok, yang menjadi salah satu destinasi unggulan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved