Berita Lombok Tengah
VIRAL Video Keluarga Pasien Diduga Lecehkan Profesi Dokter RSUD Praya Lombok Tengah
RSUD Praya sedang melakukan kajian termasuk juga soal penyelesaian secara kekeluargaan selain menempuh jalur hukum
Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Kemudian menanyakan dokter yang bersangkutan dan kepala instalasi IGD RSUD Praya mengenai kronologi kejadian.
"Supaya kami berimbang. Dan berdasarkan informasi yang kami terima bahwa keluarga pasien (Ruslan) tersebut datang membawa orang tua. Sesuai dengan SOP yang kami miliki bahwa dokter dan perawat melakukan penanganan medis termasuk dalam hal ini melakukan anamnesis namanya," jelas Mamang.
Ketua IDI Lombok Tengah ini menjelaskan, anamnesis adalah proses pengumpulan informasi medis pasien, seperti riwayat kesehatan, keluhan, dan gejala yang dialami pasien.
Pihaknya kemudian melakukan penanganan dengan memasang infus dan tindakan lain yang diperlukan.
"Rupanya kemudian dokter jaga (Dokter Heri) dalam proses menanyakan riwayat. Informasi yang kami dengar, bahwa keluarga pasien ndak mau diberikan pertanyaan terlalu banyak. Obati saja secepatnya kata keluarga pasien. Padahal kami untuk menentukan diagnosis harus clear riwayat pasien," ungkap Mamang.
Mamang kemudian menyesali dan mempersoalkan caption unggahan Facebook Rs yang kemudian menyetarakan profesi dokter dengan sebutan yang sangat mencederai profesi dokter.
"Jadi mohon maaf itu cukup mencederai profesi kami sebagai dokter. Artinya seburuk apapun kami walaupun buruk saya kira nggak pantaslah kalau disetarakan dengan iblis.
"Jadi Mudah-mudahan yang bersangkutan (Ruslan) bisa kembali meredakan panasnya hati yang menjadi penyebab untuk kemudian melakukan klarifikasi secara ikhlas, gentleman untuk mengkoreksi hal tersebut."
"Terus terang Ikatan Dokter Indonesia juga bereaksi terhadap itu. Hampir-hampir kadang-kadang kekerasan fisik juga kami terima, tapi paling kurang ini adalah kekerasan verbal. Kami memang banyak berbenah, tapi untuk kasus ini klarifikasi tadi (korban) rasa-rasanya gimana gitu sampai harus begini (pelecehan)," sambungnya.
Divisi Pembelaan Anggota IDI Lombok Tengah sedang menelaah kasus ini termasuk melakukan konsultasi dengan beberapa praktisi hukum.
Pihaknya masih sedang melakukan kajian termasuk juga soal penyelesaian secara kekeluargaan selain menempuh jalur hukum.
"Walaupun mungkin nanti ada tuntutan, ini kan sudah viral, permohonan maaf dan sebagainya juga bisa mengimbangi pemberitaan (viral)," demikian Mamang.
(*)
| Presiden Takigami & Puluhan Investor Jepang Kunjungi Ponpes NU Lenser, Silaturahmi-Salurkan Donasi |
|
|---|
| Kronologi Kecelakaan Maut di Depan Sirkuit Mandalika, Siswi Tabrak Truk yang Sedang Berbelok |
|
|---|
| PDAM Lombok Tengah dan Tastura Mengajar Dorong Penguatan Literasi dan Bagikan Tas Sekolah |
|
|---|
| BAZNAS Lombok Tengah Gulirkan Santunan Rp335 Juta Untuk 714 Santri Berprestasi di Hari Santri 2025 |
|
|---|
| Cegah Kekerasan Seksual di Pesantren, Kejari Lombok Tengah Luncurkan Program 'Jaksa Masuk Pesantren' |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/pelecehan-dokter-rsud-praya-20245533jpg.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.