Berita Lombok Tengah

VIRAL Video Keluarga Pasien Diduga Lecehkan Profesi Dokter RSUD Praya Lombok Tengah

RSUD Praya sedang melakukan kajian termasuk juga soal penyelesaian secara kekeluargaan selain menempuh jalur hukum

Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Tangkap Layar Facebook @Lan Adj
DUGAAN PELECEHAN - Tangkap layar dugaan kekerasan verbal terhadap dokter umum Hery di IGD RSUD Praya, Lombok Tengah, Senin (26/2/2025). RSUD Praya sedang melakukan kajian termasuk juga soal penyelesaian secara kekeluargaan selain menempuh jalur hukum. 

Kemudian menanyakan dokter yang bersangkutan dan kepala instalasi IGD RSUD Praya mengenai kronologi kejadian.

"Supaya kami berimbang. Dan berdasarkan informasi yang kami terima bahwa keluarga pasien (Ruslan) tersebut datang membawa orang tua. Sesuai dengan SOP yang kami miliki bahwa dokter dan perawat melakukan penanganan medis termasuk dalam hal ini melakukan anamnesis namanya," jelas Mamang. 

Ketua IDI Lombok Tengah ini menjelaskan, anamnesis adalah proses pengumpulan informasi medis pasien, seperti riwayat kesehatan, keluhan, dan gejala yang dialami pasien.

Pihaknya kemudian melakukan penanganan dengan memasang infus dan tindakan lain yang diperlukan. 

"Rupanya kemudian dokter jaga (Dokter Heri) dalam proses menanyakan riwayat. Informasi yang kami dengar, bahwa keluarga pasien ndak mau diberikan pertanyaan terlalu banyak. Obati saja secepatnya kata keluarga pasien. Padahal kami untuk menentukan diagnosis harus clear riwayat pasien," ungkap Mamang. 

Mamang kemudian menyesali dan mempersoalkan caption unggahan Facebook Rs yang kemudian menyetarakan profesi dokter dengan sebutan yang sangat mencederai profesi dokter.

"Jadi mohon maaf itu cukup mencederai profesi kami sebagai dokter. Artinya seburuk apapun kami walaupun buruk saya kira nggak pantaslah kalau disetarakan dengan iblis. 

"Jadi Mudah-mudahan yang bersangkutan (Ruslan) bisa kembali meredakan panasnya hati yang menjadi penyebab untuk kemudian melakukan klarifikasi secara ikhlas, gentleman untuk mengkoreksi hal tersebut." 

"Terus terang Ikatan Dokter Indonesia juga bereaksi terhadap itu. Hampir-hampir kadang-kadang kekerasan fisik juga kami terima, tapi paling kurang ini adalah kekerasan verbal. Kami memang banyak berbenah, tapi untuk kasus ini klarifikasi tadi (korban) rasa-rasanya gimana gitu sampai harus begini (pelecehan)," sambungnya. 

Divisi Pembelaan Anggota IDI Lombok Tengah sedang menelaah kasus ini termasuk melakukan konsultasi dengan beberapa praktisi hukum. 

Pihaknya masih sedang melakukan kajian termasuk juga soal penyelesaian secara kekeluargaan selain menempuh jalur hukum.

"Walaupun mungkin nanti ada tuntutan, ini kan sudah viral, permohonan maaf dan sebagainya juga bisa mengimbangi pemberitaan (viral)," demikian Mamang.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved