Penjelasan RSUD NTB Soal Penggusuran Rumah Singgah, Ungkap Penghuni Tidak Berkepentingan

Masyarakat yang mengatasnamakan diri relawan dan keluarga pasien yang tinggal di rumah singgah RSUD Provinsi NTB sehingga ditertibkan.

Dok.Istimewa
PENGGUSURAN RUMAH SINGGAH - Puing-puing material rumah singgah RSUP NTB, Kota Mataram Jumat (21/2/2025). Masyarakat yang mengatasnamakan diri relawan dan keluarga pasien yang tinggal di rumah singgah RSUD Provinsi NTB sehingga ditertibkan. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, NTB - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB buka suara soal pengusiran pasien rumah singgah.

Tim Humas RSUD Provinsi NTB, Muhammad Nabhani menjelaskan pihaknya memindahkan sementara pasien  ke tempat lain.

“Intinya sebenarnya kita tidak ada melakukan pengusiran, rumah singgah yang ditempat sekarang adalah rumah singgah sementara dan itu kita aka pindahkan ke belakang, ada tanah di sana yang erat dengan poli, lebih strategis lah,” ucap Nabhani, menjawab TribunLombok.com, Minggu (23/2/2025).

Rumah singgah ini, kata dia, berfungsi sebagai tempat menampung pasien yang berobat namun berasal dari tempat yang jauh.

Baca juga: Prihatin soal Rumah Singgah RSUD, Lalu Iqbal Minta Keluarga Pasien Tak Dipindahkan Sementara

Tujuannya agar pasien tidak perlu lagi menyewa rumah atau kos untuk menghemat biaya.

Dalam perkembangannya, masyarakat yang mengatasnamakan diri relawan dan keluarga pasien yang tinggal di rumah singgah.

“Bahkan ada sejumlah mahasiswa yang sempat menjadikan rumah singgah sebagai sekretariat mereka, itu lah yang kami coba tertibkan,” kata dia.

Proses pemindahan pasien pun sudah melalui sosialisasi dan ada kesepakatan antara RSUP NTB dengan pihak keluarga. 

Sementara material rumah singgah sebagiannya dipakai untuk bangunan yang baru sehingga tidak dimaknai sebagai penggusuran.

“Jadi modelnya kan rumah singgah itu kan Letter U, jadi ada. Bagian di Letter L nya yang kita kosongkan, dan mereka pasien itu kita pindahkan ke bagian bangunan yang tersisa dari Letter U itu,” ungkapnya.

Dia mencatat 14 pasien dipindahkan ke rumah singgah yang baru. 

“Ini kita lakukan sementara bangunan baru yang di belakang itu jadi, dan pak direktur juga sudah menginstruksikan kepada kami untuk diselesaikan bangunan baru itu satu bulan sebelum puasa,” pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved