Berita Sumbawa Barat
850 Hektar Lahan Pertanian di Sumbawa Barat Terdampak Banjir dan Puting Beliung
Sebanyak 850,48 hektare lahan pertanian di KSB, termasuk lahan padi dan jagung, terkena banjir hingg puting beliung
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT - Banjir dan puting beliung yang melanda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) pada awal Februari 2025 telah meninggalkan dampak signifikan terhadap sektor pertanian.
Sebanyak 850,48 hektare lahan pertanian di KSB, termasuk lahan padi dan jagung, terimbas oleh bencana alam ini.
Plt. Kepala Dinas Pertanian KSB, Suhadi, merincikan bahwa kerusakan lahan terdiri dari 704,53 hektar lahan pertanian padi dan 145,95 hektar untuk lahan jagung.
Kondisi ini, menurut Suhadi, membuat para petani di wilayah tersebut harus menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan hasil pertanian mereka.
"Total lahan yang terdampak bencana banjir dan puting beliung ini mencapai 850,48 hektar,” ujar Suhadi saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis (13/2/2025).
Meskipun sebagian besar lahan pertanian masih tergenang air, Suhadi menjelaskan bahwa tanaman padi dan jagung yang terdampak belum mengalami kerusakan serius.
Namun, ia mengingatkan bahwa jika genangan air tidak segera surut dalam waktu tujuh hari ke depan, potensi pembusukan pada tanaman akan semakin tinggi.
"Ini menjadi perhatian kami di Dinas Pertanian. Kami akan terus memantau kondisi ini dan perkembangan di lapangan, agar dapat segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan," lanjutnya.
Baca juga: Pipa Utama di Tibu Lempanas Terputus, PDAM Lombok Tengah Jelaskan Dua Langkah Solusi Pemulihan
Suhadi juga menegaskan bahwa saat ini Dinas Pertanian KSB masih dalam tahap pendataan untuk mencatat dengan lebih rinci dampak dari bencana tersebut.
Proses pendataan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kerugian yang dialami para petani.
“Saat ini Dinas Pertanian akan tetap memantau kondisi dan perkembangannya dilapangan," ujarnya
Ia menambahkan agar para petani tetap waspada dan menjaga kondisi lahan serta tanaman mereka. Dinas Pertanian juga siap memberikan bantuan teknis jika diperlukan.
"Untuk petani jika ada masalah di tanamannya, dapat menghubungi PPL setempat," tutupnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.