Mataram
Pemkot Mataram Fokus Tangani 4 Titik Abrasi, Perkiraan Anggaran Capai Rp240 Miliar
Pemerintah Kota Mataram bersama WBS telah menjalin kerjasama untuk mengatasi abrasi yang terjadi di sepanjang 9 kilo meter bibir pantai dari Bintaro
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Pemerintah Kota Mataram bersama WBS telah menjalin kerjasama untuk mengatasi abrasi yang terjadi di sepanjang 9 kilo meter bibir pantai dari Bintaro hingga Mapak.
Kedepan ada 4 titik yang akan menjadi tempat pemasangan riprap dan breakwater atau pemecah gelombang, diantaranya Pantai Bintaro, Mapak Indah, Kali Unus, dan Mapak.
“Untuk penanganan abrasi jangka panjang, BWS sudah berproses sejak tahun 2023. Ada empat titik di Mataram, pantai Bintaro, Mapak Indah, Kali Unus dan Mapak,” ucap Kepala Dinas PUPR Kota Mataram Lale Widiahning, Kamis (6/2/2025).
Adapun lanjut dia, disain untuk penanganan abrasi di 4 tittik tersebut juga sudah ada, perkiraan anggarannya mencapai Rp240 miliar.
Anggaran ini juga sudah diusulkan oleh BWS ke pusat, ada 3 kombinasi penanganan, diantaranya pengadaan breakwater atau pemecah gelombang, riprap, dan tanggul.
“Penanganannya ada tiga kombinasi , ada breakwater, dimana model susunan batu di tengah-tengah, kemudian di sepanjang pantai ada riprap dan tanggul. Jadi ada tiga lapis penanganannya,” katanya.
Dilanjutkan, saat ini memang belum ada lampu hijau dari kementrian, hingga yang bisa dilakukan Pemkot Mataram sampai saat ini hanya menunggu kepastian.
“Oleh Pak Wali (Mohan Roliskana) tadi disampaikan, bahwa kita berikhtiar semua untuk melaksanakan dan mendukung program yang dari BWS lewat komisi lima, nanti dukungan dari Pemkot hanya dalam bentuk proposal, yang lampirannya itu desain dari BWS sendiri,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Keterpaduan Pembangunan Infratsruktur Sumber Daya Air dari WBS Nusa Tenggara 1, Lukman menjelaskan, data panjang dan titik yag akan menjadi tempat pemasangan revetment dan pemecah ombak juga sudah disiapkan.
“Sudah ada data (titik pemasngan), antara lain pantai Kelurahan Bintaro (Kecamatan Ampenan) sampai pantai Mapak (Kecamatan Sekarbela), akan kami tangani segera,” ucap Lukman.
Meski demikian, pihaknya akan mengajukan proposal ke BWS Jakarta untuk pengajuan anggaran yang nantinya akan digunakan.
Adapun, untuk estimasi anggarannya ditaksir hingga Rp200 miliar, penanganannya meliputi pemasangan revetment di sepadan pantai dan pemecah gelombang yang akan dipasang hingga ke tengah.
“Nanti dipasang di tepi pantainya revetment dan agak ke tengah itu namanya Breakwater atau pemecah gelombang,” ungkapnya.
Pemasangan revetment hingga pemecah gelombang ini diharapkan dapat menjadi solusi masalah abrasi yang terjadi di sepanjang 9 kilo meter bibir pantai Kota Mataram.
Meski begitu, pada tahun 2025 yang bisa ditangani yakni sepadan pantai sepanjang 4 kilo meter dari Bintaro hingga Patai Mapak.
“Untuk anggaran sudah diusulkan tapi belum di aprove dan ini kita usulkan lagi,” pungkasnya.
Maestro Wayang Sasak Lalu Nasib Wafat, Gubernur NTB Sampaikan Duka Cita Mendalam |
![]() |
---|
BKPSDM Kota Mataram Lembur Unggah Nama PPPK Paruh Waktu Jelang Tenggat 25 Agustus 2025 |
![]() |
---|
BNN Kota Mataram Gandeng Hotel Cegah Peredaran Narkoba Lewat Program 'Sila Mampir' |
![]() |
---|
DPRD Kota Mataram Desak Pemkot Atasi Kehamilan Remaja 'Sosialisasi Bukan Langkah Konkret' |
![]() |
---|
Perpusnas RI Tunjuk Pegiat Literasi Kota Mataram Bina Perpustakaan Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.