Tinggalkan Lombok, Kapal Induk Prancis Carles de Gaulle Bertolak ke Bali

Upacara pelepasan dimulai dengan Pandu on board KPA, proses lepas tali, hingga memantau berlayarnya kapal

TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA
UPACARA PELEPASAN - Upacara pelepasan Kapal Induk Prancis Charles de Gaulle di Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat, Senin (3/2/2025). Upacara pelepasan dimulai dengan Pandu on board KPA, proses lepas tali, hingga memantau berlayarnya kapal. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Kapal Induk Prancis Charles de Gaulle meninggalkan Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat, Senin (3/2/2025) menuju ke Bali.

Rangkaian acara pelepasan mengiringi kepergian kapal dengan panjang 262 meter dan bertenaga nuklir tersebut.

TNI AD, AL, dan AU kompak berbaris rapi sebagai tanda ucapan perpisahan bagi para tentara dan kru kapal.

Paur Ops Lanal Mataram Lettu Laut (P) Novie Ardian mengatakan kapal perang Charles De Gaulle akan melanjutkan perjalanan ke Bali untuk melaksanakan serangkaian kegiatan dalam kunjungan mereka ke Indonesia.

Baca juga: Ribuan Tentara Kapal Induk Prancis Charles de Gaulle Liburan di Lombok

“Mereka ke bali untuk mengadakan latihan bersama, dan kegiatan MNEK (Multilateral Naval Exercise Komodo),” ucap Novie.

Bintara Penerangan TNI AL Mataram, Serka Putu Agung Bikswantara mengatakan, kegiatan yang dijalankan hari ini adalah Rengiat Merflug KPA Prancis.

“Acara dimulai dengan Pandu on board KPA, proses lepas tali, hingga memantau berlayarnya kapal,” katanya.

Mengutip keterangan resmi Kemhan RI, Charles De Gaulle (CDG) membawa 1.780 crew dengan tujuan untuk mengembangkan kerja sama bilateral Indonesia-Prancis.

Khususnya di bidang pertahanan serta sekaligus menandai hubungan persahabatan antara Indonesia dan Prancis yang semakin kuat.

Sjafrie meninjau combat management system kapal CDG serta menindaklanjuti pembelian 42 pesawat tempur Rafale termasuk kapal selam Scorpene.

Rombongan juga menjajal alutsista buatan Prancis yaitu helikopter Caracal dan pesawat Falcon.

Sjafrie dan Menhan Prancis telah bersepakat untuk meningkatkan hubungan pertahanan termasuk di dalamnya peningkatan kemampuan bahasa Prancis dari personel TNI. 

Prancis berencana akan mengirimkan tenaga ahli sebagai pengajar bahasa Prancis

Sementara itu, Indonesia akan mendukung dari sisi infrastruktur.

Nantinya, pelaksanaan pelatihan bahasa tersebut akan dipusatkan di Akademi Militer Magelang yang melibatkan para prajurit TNI dari tiga matra.

Khususnya mereka yang akan mengawaki pesawat tempur Rafale maupun kapal selam Scorpene.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved