Imlek 2025
Perayaan Imlek di Klenteng Po Hwa Kong Ampenan Mataram Berlangsung Khidmat
Warga etnis Tionghoa di Mataram serentak memakai baju merah, mereka menyalakan dupa sebagai perantara doa yang ditujukan kepada dewa-dewi
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Ratusan etnis Tionghoa memadati klenteng Po Hwa Kong Ampenan untuk menjalankan ibadah Imlek tahun 2025 ini, Rabu (29/1/2025).
Pantauan Tribun Lombok, masyarakat mulai berdatangan sejak pukul 7.30 pagi, dengan membawa keluarga hingga pasangannya masing-masing.
Warga etnis Tionghoa ini serentak memakai baju merah, mereka menyalakan dupa sebagai perantara doa yang ditujukan kepada dewa-dewi.
“Acara doanya mulai dari tadi malam, penyambutannya jam 12.00 hingga dengan hari ini, perkiraan jemaah yang hadir ada 600 lebih,” ucap Pengurus Klenteng Po Hwa Kong, Nyoman Hariani.
Pada hari ini lanjut dia, jemaah yang datang merupakan orang yang berada disekitaran Kota Mataram saja.
Sedang jemaah yang berasal dari luar sudah lebih dahulu menjalankan ibadah pada malam harinya.
Adapun, rangkaian acara Imlek pada tahun ini di Klenteng Po Hwa Kong akan berlanjut hingga tanggal 12 Februari 2025.
“Nanti di tanggal 12 akan diselenggarakan juga Cap Go Meh (festival lampion),” sebutnya.
Di tempat terpisah, Sekertariat Klenteng Po Hea Kong, Wayan Murdiasa berharap pada perayaan imlek tahun ini bisa menjadi jalan kesejahteraan bagi semua jamaah konghuchu hingga dilimpahkan rizeki dan dipermudah kesuksesannya.
Ini juga sesuai dengan harapan dari shio ular kayu yang jatuh pada tahun ini menurut kepercayaan orang tionghoa.
Baca juga: Pancor Kopong Lombok Timur, Tempat Wisata Baru yang Menawarkan Pesona Alam dan Adrenalin
Shio ular kayu diyakini akan menciptakan energi unik yang mendorong refleksi, perencanaan, dan langkah-langkah baru pada Imlek 2025.
Lebih jauh, dia menjelaskan, pada perayaan imlek tahun ini tidak ada perbedaan dengan perayaan imlek tahun-tahun sebelumnya.
“Pada intinya perayaan imlek ini sebagai momen kumpul keluarga, ibaratnya kalau islam ya idul fitri, begitu,” tutupnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.