Berita Lombok Timur
Kisah Lansia Penjual Ketupat di Lombok Timur, Rumahnya Roboh Akibat Hujan
Rumah Ianaq Rumiah yang berpuluh-puluhan tahun menyimpan kenangan bersama almarhun suaminya kini sudah roboh
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Inaq Rumiah, lansia asal Dusun Dalem Lauq, Desa Lendang Nangka, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur, terlihat menghela napas panjang melihat reruntuhan tembok rumahnya yang rusak akibat hujan deras yang terjadi, pada Sabtu (25/1/2025) sekitar pukul 17.00 Wita.
Rumahnya yang berpuluh-puluhan tahun menyimpan kenangan bersama almarhun suaminya, kini sudah roboh dibagian tembok kamar saat hujan pada sore itu.
Beruntung saat itu dirinya tengah memasak ketupat yang rencana akan dijual ke esokan harinya.
"Pas ada suara jatuh itu langsung keluar," kata Rumiah memulai ceritanya.
Kendati hanya tembok kamar yang runtuh, Rumiah tidak berani menempati rumahnya, ia sementara waktu tidur di kios milik menantunya. Sembari menggu perbaikan dari pemerintah setempat.
"Tidur di kios depan, kalau disini (rumah) tidak berani," terangnya.
Ia mengakui jika rumah tersebut menjadi peninggalan suaminya. Umur rumah itu diakui cukup lama.
Baca juga: Hujan Deras di Sumbawa, Tiga Desa Terendam Banjir
Di rumah ini ia membesarkan tiga anaknya, namun ketiganya telah menikah dan telah mempunyai rumah masing-masing meninggalkan dirinya.
"Anak-anak jauh, disini (saya) jualan ketupat pecel kalau pagi," tambahnya.
Diakuinya, keuntungan jualan ketupat yang didapat tidak terlalu banyak. Ia hanya mampu menjual ketupat satu hingga dua kilogram per harinya.
"Kebutulan di depan kios menantu, ya saya ikut-ikut jualan (ketupat)," sambungnya.
Pihak Desa Berikan Bantuan
Kepala Desa Lendang Nangka L M Isnaini mengatakan, Bahia pihaknya sudah mengetahui musibah yang menimpa lansia Rumiah, dan pihaknya kini telah menyiapkan bantuan.
"Itu rumah lama, cuman sebelah yang roboh, desa udah siapkan bahan," katanya.
Ia melanjutkan rumah tersebut memang sudah dusulkan mendapatkan RLH.
"Rumah itu sudah masuk dalam usulan (RLH) tahun 2025 ini rencananya mulai dikerjakan," katanya.
Anggaran untuk RLH Rp 15 juta, namun angka ini belum termasuk pajak, nantinya juga akan diberikan material bangunan bukan berupa uang.
"Saya ketemu dengan keluarganya, mau rembuk dulu terkait dengan pembangunannya," pungkas Isnaini.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.