Berita Kota Mataram
Program Makan Bergizi Gratis Dimulai, 3.115 Siswa di Mataram Jadi Sasaran Awal
Target penyaluran program MGB ke depan diperkirakan sebanyak 100.200 lebih anak-anak di Kota Mataram yang akan menerima manfaat
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Program Makan Bergizi Gratis remi diluncurkan Pemerintah Kota Mataram dengan target sasaran di 5 sekolah dari jenjang berbagai jenjang.
Program yang merupakkan kerjasama antara TNI, Pemkot Mataram, BPOM, hingga Badan Gizi Nasional ini digelar di 5 sekolah berbeda yang berada di Kecamatan Selaparang, Kota Mataram, Senin (13/1/2025).
Pasiter Kodim 1606 Mataram, Jumuhur yang datang memantau langsung program tersebut menjelaskan, sementara ini baru 5 sekolah yang bisa tersentuh dengan target siswa dan siswi mencapai 3.115.
“Untuk hari ini kan hanya di lima sekolah yang sekarang, Itu (Makan bergizi gratis) diberikan kepada 5 sekolah diantaranya SD 2 Mataram, SD 3 Mataram, SD 29 Mataram, MTSN 2 Mataram dan SMP 8 Mataram,” ucap Jumuhur.
Nantinya lanjut dia, program makan bergizi gratis ini akan terus berjalan dan dievaluasi selama satu minggu sekali.
Adapun, program makan bergizi gratis ini merupakan kolaborasi antara TNI, Pemkot Mataram, BPOM, hingga BGN dengan juga ikut serta pihak ketiga melalui skema kemitraan mandiri.
“Jadi nanti (skema penyaluran) yang banyak (digunakan) itu kemitraan mandiri,” katanya.
Target penyaluran program ke depan diperkirakan sebanyak 100.200 lebih anak anak di Kota Mataram yang akan menerima manfaat
“Itu berarti sekitar 50 dapur nanti yang akan terbentuk di Kota Mataram dan masing-masing masing-masing mereka akan mengakomodir 3 ribu sekian,” ungkapnya.
Baca juga: BPOM Mataram Siap Awasi Bahan Makanan hingga Sarpas Dapur untuk Program Makan Bergizi Gratis
Diungkapkannya, ke depan yang akan menerima manfaat program makan bergizi gratis ini bukan hanya saja anak didik namun juga ibu hamil dan lansia.
Meski demikian, penyaluran pun akan dilakukan secara bertahap. Menu yang digunakan pun akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan yang ada, baik TK, SD, SMP, hingga SMA.
“Yang penting kalau menu boleh beda tapi harganya sama, disesuaikan kan di sini sudah ada ahli gizinya. Nilainya juga sama dimana raw materialnya Rp10 ribu dan satu porsinya Rp15 ribu,” tutupnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.