Ketum HKTI Fadli Zon dan Wamentan Sudaryono Tanam Padi Gamagora di Lombok Tengah
Fadli Zon dan Sudaryono melakukan penanaman di sebuah petak sawah bersama puluhan petani Desa Pengembur
Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Ketua umum DPN Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Fadli Zon bersama Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryono melakukan tanam raya varietas padi unggul Gamagora 7 di Dusun Batu Belek, Desa Pengembur, Pujut, Lombok Tengah, Senin (6/1/2025).
Tanam raya ini diikuti Pj Gubernur NTB Hasanudin, Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri, Wakil Gubernur NTB Terpilih Indah Damayanti Putri dan sejumlah pengurus DPD HKTI NTB.
Selain itu, tampak hadir Wakil Ketua DPRD NTB Lalu Wiraraja, Ketua DPRD Lombok Tengah Lalu Ramdan, Kapolres Lombok Tengah AKBP Iwan Hidayat, Dandim Lombok Tengah Letkol Kav. Andi Yusuf, dan pejabat lainnya.
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah Kembangkan Pertanian Tadah Hujan, Target Panen 9,8 Ton Padi
Berdasarkan pantauan Tribun Lombok, kedatangan Fadli Zon yang juga Menteri Kebudayaan bersama Sudaryono disambut tarian Gendang Beleq.
Selanjutnya melakukan penanaman di sebuah petak sawah bersama puluhan petani Desa Pengembur.
Selanjutnya Fadli Zon dan Sudaryono berdialog langsung dengan para petani untuk mendengar aspirasi.
Sudaryono, mengatakan, swasembada pangan adalah cita-cita Presiden Prabowo Subianto, yang juga pernah menjabat Ketua HKTI selama 10 tahun.
Sejak Desember 2024, sudah dilakukan distribusi pupuk sehingga pupuk sudah sampai kepada petani sejak jauh-jauh hari.
"Harga pupuk di pengecer sebenarnya adalah Rp115 ribu. Kenapa ada praktik lebih mahal. Biasanya dibebankan ongkos kirim. Makanya ada yang Rp 145-150 ribu," ungkapnya.
Sudaryono menyebutkan, guna meningkatkan kesejahteraan petani, pihaknya telah memastikan harga pokok penjualan (HPP) Gabah Padi naik dari Rp 6.000 menjadi Rp 6.500.
"Sementara HPP jagung dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.500. Perintah Presiden memutuskan tadi, gabah dan jagung berapa pun produk petani akan dibeli dengan harga HPP," kata Sudaryono.
Sebelumnya, pemerintah memastikan tidak akan melakukan impor terhadap komoditas beras, jagung, gula, dan garam untuk tahun 2025.
(*)
Penemuan Mayat Bayi di Bawah Pohon Singkong di Praya, Polisi Buru Pelaku |
![]() |
---|
Kasus Dugaan Penggelapan Mobil, Polresta Mataram Agendakan Ulang Pemanggilan Ketua Bawaslu NTB, |
![]() |
---|
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Hujan Lebat 3 Hari ke Depan di NTB 28-30 Agustus |
![]() |
---|
Polresta Mataram Buru Adik Oknum Pegawai Bawaslu NTB Diduga Gelapkan Mobil Operasional 2024 |
![]() |
---|
Ketua Dekranasda NTB Terima Audiensi Mandalika Internasional Festival, Bahas Pelibatan UMKM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.