Kunjungan Fahri Hamzah di Lombok
Pantu Rusunawa Mangkrak di Lombok Timur, Fahri Hamzah Sebut Imbas dari Calo Proyek
Wamen PKP Fahri Hamzah datang memantau langsung kondisi Rusunawa yang ada di Desa Labuan Lombok, Lombok Timur
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah datang memantau langsung kondisi Rusunawa yang ada di Desa Labuan Lombok, Kecamatan Pringgabaya Lombok Timur, Jumat (27/12/2024).
Kedatangan Fahri Hamzah disambut langsung Pj Bupati Lotim HM. Juaini Taofik, Kapolres Lotim AKBP Hariyanto, Dandim 16/15 Lotim Letkol Inf. Bayu Sigit Dwi Untoro dan sejumlah OPD terkait lainnya.
Pada kesempatan itu, Fahri Hamzah mengaku prihatin dengan kondisi Rusunawa yang berada persis di sekitar Pelabuhan Kayangan yang menjadi salah satu pintu masuk utama pulau Lombok ini.
“Setiap pulang kampung naik kapal saya menoleh ke sebelah sini (Rusunawa), lama saya berpikir apa itu gedung karena dalam pandangan saya kalau dari luar ndak pernah terisi," ungkap Fahri.
Sebelum menjadi Wamen PKP saa itu, dirinya sempat terbesit ingin mengetahui kondisi rusun yang terbengkalai itu.
"Sehingga sampai satu hari kalau saya punya kewenangan saya ingin tahu apa yang terjadi karena setiap melihat bangunan yang mangkrak selalu tergambar uang rakyat yang hangus,” ucap Fahri Hamzah.
Berada di kementrian tak kurang dari 2 bulan, lanjut Fahri, ia ingin terus berbuat demi rakyat.
Dirinya juga ingin membereskan kondisi perumahan dan permukiman di Lombok Timur, lebih tepatnya dari sengkarut masalah keberadaan Rusunawa yang mangkrak di Pelabuhan Kayangan ini.
“Saya ingin menjadikan bangunan ini menjadi contoh penyelesaian masalah,” tegasnya.
Baca juga: Pesan Wamen PKP Fahri Hamzah saat Meninjau Progres Perencanaan Pembangunan RTLH di Sumbawa
Menurut Fahri, biang keladi dari banyaknya proyek mangkrak di daerah adalah banyak diantara para pejabat daerah bermain proyek dengan calo.
Hal ini lah yang membuat pembangunan seolah dipaksankan dan dititipkan oleh orang orang yang punya kepentingan di dalamnya.
Padahal kata dia, hal mendasar dalam sebuah pembangunan yakni konsepnya harus jelas, rencana harus jelas, hingga diaktualisasikan melalui gagasan yang jelas.
Denga begitu dia percaya pembangunan yang dilakukan di daerah kedepannya akan tepat sasaran.
“Ke depan nggak boleh lagi yang tidak matang kesiapan perobeknya, kasian rakyat uangnya habis untuk beli beton dan lainnya,” demikian Fahri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.