Berita Lombok Timur

Pemda Lombok Timur Pastikan Harga Bapok Aman Selama Nataru

Pemda Lombok Timur telah menjalankan berbagai program ketahanan pangan, seperti penyediaan bibit unggul hingga pertanian organik

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Dok. Istimewa
Pj Bupati Lombok Timur, H. M Juaini Taofik saat belusukan di Pasar Selong belum lama ini. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur di penghujung tahun 2024 ini kembali berhasil menekan angka inflasi. Hal ini turut menandakan bahwa harga bahan pokok (Bapok) aman selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Dikatakan Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur, H. Muhammad Juaini Taofik, keberhasilan ini bentuk dari semua OPD lintas sektor yang secara rutin melakukan pemantauan harga dan stok komoditas pangan, terutama beras, cabai, bawang merah dan telur ayam. 

Menurutnya, program ketahanan pangan,  Pemda Lombok Timur telah menjalankan berbagai program ketahanan pangan, seperti penyediaan bibit unggul, bantuan pupuk dan pengembangan pertanian organik.

Hal tersebut membuat daerah ini berhasil menekan angka inflasi, terutama pada komoditas beras yang menjadi konsumsi utama masyarakat. 

“Dengan konsumsi beras per kapita mencapai 100 kg per tahun, komoditas tersebut menjadi penentu utama tingkat inflasi di daerah (Lombok Timur),” ucap Pj Bupati Juaini dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/12/2024).

Selain beras lanjut dia, komoditas lain seperti bawang merah dan minyak goreng juga menjadi perhatian. Pemda telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga stabilitas harga komoditas tersebut, seperti pengembangan sentra produksi bawang merah di Sembalun.

Di sisi lain, pemerintah daerah juga telah aktif melibatkan organisasi masyarakat, khususnya Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP. PKK ) dalam program ketahanan pangan. 

“Hal ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan lokal dan mengurangi ketergantungan pada pasokan luar daerah,” katanya

Lebih lanjut, Pj Bupati menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam upaya menjaga stabilitas harga. Contohnya, kerjasama dengan Kabupaten Bima dalam pengembangan sentra produksi bawang merah, serta pemantauan harga yang dilakukan secara bersama-sama oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Ia menyebut dengan meningkatkan produksi pangan lokal, daerah dapat lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung pada pasokan dari luar daerah. Selain itu, program ketahanan pangan juga dapat membantu menjaga stabilitas harga pangan.

Ia mengungkap keberhasilan Lotim dalam pengendalian inflasi membuktikan bahwa dengan kerja sama yang solid dan program yang tepat.

“maka tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai,” demikian Pj Bupati.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved