Berita NTB
Evaluasi Investasi, Sekda NTB Harap Adanya Sinkronisasi dengan Perda RTRW dan Pemanfaatan Ruang Laut
Sekda NTB berharap investasi yang selama ini berjalan serta persoalan perizinan bisa selesai pada tahun ini
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengevaluasi sejumlah investasi yang selama ini masih terkendala perizinan, salah satunya investasi yang dilakukan PT Eco Solution Lombok (ESL) yang sudah sejak lama dilakukan.
Sekertaris Daerah NTB H Lalu Gita Ariadi mengatakan, evaluasi tersebut untuk menyelaraskan terkait rencana tata ruang wilayah (RTRW) dan pemanfaatan ruang laut agar investasi di NTB bisa berjalan sesuai dengan regulasi yang ada.
"Tadi bersama teman-teman PUPR dalam konteks Perda RTRW kita, bersama Dinas Kelautan membahas pemanfaatan ruang laut termasuk DPMPTSP terkait masalah izin untuk mempercepat investasi 2025," kata Gita, Jumat (20/12/2024).
Gita berharap investasi yang selama ini berjalan serta persoalan perizinan bisa selesai pada tahun ini, sehingga pertumbuhan investasi pada tahun 2025 bisa mencapai target yang sudah direncanakan.
"Kita mengharapkan arus investasi kedaerah, bilamana ada kendala itu harus disinkronkan termasuk pemanfaatan ruang laut," kata Gita.
Baca juga: Buka Konferensi PGRI, Pj Sekda Kota Bima Harapkan Guru Ciptakan Pendidikan Berkualitas
Investasi yang dilakukan oleh PT ESL yang sudah berjalan sejak tahun 2013 lalu masih belum berjalan maksimal, meskipun pada tahun 2023 lalu juga sudah dilakukan ground breaking untuk pembangunan Ecoregion Tanjung Ringgit.
Beberapa investasi yang akan dilakukan dikawasan selatan Lombok itu pertama pengembangan ekowisata, pengembangan wisata kesehatan dan pengembangan wisata bahari. Pembangunan tersebut akan dilakukan secara bertahap.
Tidak hanya itu dikawasan seluas 300 hektare tersebut akan dibangun 100 villa, sementara jangka panjangnya akomodasi di kawasan tersebut ditargetkan mencapai ribuan.
"Ini tidak bisa langsung, karena ada sisi darat, laut udara. Karena rencana investasi ESL ini ada kaitan laut dan darat," pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.