Pengusaha Hotel Mandalika Harap Lalu Iqbal Punya Pendekatan Berbeda Datangkan Wisatawan ke NTB

Pengusaha Hotel di Kawasan Mandalika melihat rekam jejak Lalu Iqbal yang punya pergaulan di dunia internasional

Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Sekretaris Mandalika Hotel Association Rata Wijaya. Pengusaha Hotel di Kawasan Mandalika melihat rekam jejak Lalu Iqbal yang punya pergaulan di dunia internasional. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Pengusaha Hotel di Kawasan Mandalika menaruh harapan besar kepada gubernur NTB terpilih Lalu Muhamad Iqbal untuk pengembangan pariwisata.

Sekretaris Mandalika Hotel Association Rata Wijaya berharap ada pendekatan yang berbeda.

Dia melihat rekam jejak Lalu Iqbal yang punya pergaulan di dunia internasional. 

"Kitakan berharap agar dapat customer luar negeri yang banyak ataupun luar daerah. Kita harapnya beliau itu memahami lebih dari kita-kita yang di sini apa sih yang dibutuhkan calon wisatawan," jelas Rata kepada Tribun Lombok di Mandalika, Jumat (5/12/2024). 

Lalu Iqbal diharapkan mampu mempersiapkan infrastruktur sesuai dengan kebutuhan wisatawan

Menurut ketua Blok Pujut ini, jika semua kebutuhan dasar wisatawan terpenuhi termasuk atmosfer, unique selling point diharapkan bisa menyasar target pasar yang tepat.

Baca juga: ITDC Kerja Sama dengan Investor Baru, Bangun Hotel Terbesar di Mandalika hingga Brand Kopi Ternama

"Jadi kita tidak tebar jala terlalu banyak dan tidak promosi asal aja. Kita harapkan lebih segmented sehingga effort-nya lebih sedikit dan targetnya lebih terarah. Dan ini tentu kita menaruh harapan banyak dari beliau," jelas Rata. 

Rata menegaskan, anggaran kepariwisataan saat ini masih minim sehingga seharusnya bisa dinaikkan untuk segmen MICE.

Pihaknya berharap agar Lalu Iqbal bisa melirik quality tourism karena akan berdampak pada keseimbangan dan keberlanjutan alam.

Quality tourism akan membawa value, nilai ekonomi yang jauh lebih signifikan daripada MICE Tourism. 

"Sehingga Lombok ini harusnya kita bisa belajar lebih banyak dari Bali yang sudah overload. Kita ini cari pilih-pilih pasar yang di mana sedikit effort yang kita lakukan tapi impact-nya besar. Kita harusnya cari high tourism market bukan backpacker market," jelas Rata. 

"Contohnya Mandalika ramai ya memang ramai. Tapi berapa sih pajaknya, berapa sih nilai transaksinya yang masuk itu kan rebutan nasi bungkus. 

"Memang dampaknya lebih belanja ke warung lokal UMKM tapi ke daerah pajaknya cuma seberapa sih. Jadi kita ingin agar yang datang ke kita adalah yang memiliki duit tidak berseri," sambung Rata. 

Quality tourism membutuhkan privacy, infrastruktur, sumber daya manusia yang tertentu sehingga pelancong tidak loncat ke Indonesia Timur seperti Labuan Bajo dan Sumba. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved