Korem 162/Wira Bhakti Siap Dukung Program Strategis Makan Bergizi Gratis

Ditekankan perlunya pendekatan berbasis tipologi wilayah untuk memastikan efektivitas program makan bergizi gratis

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
Dok. Penrem 162/WB
Komandan Korem 162/Wira Bhakti, Brigjen TNI Agus Bhakti menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Kesiapan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPD) wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (4/12/2024). 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Komandan Korem 162/Wira Bhakti, Brigjen TNI Agus Bhakti menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Kesiapan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPD) wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (4/12/2024).

Kegiatan ini bertujuan mendukung visi strategis Indonesia Emas 2045 dengan fokus pada peningkatan kualitas gizi masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Dalam rangka mewujudkan Indonesia yang maju, sehat, dan berdaya saing global, program pemenuhan gizi ini menjadi salah satu upaya fundamental untuk membangun sumber daya manusia unggul.

Rakor ini dipimpin Penjabat (Pj) Gubernur NTB Hassanudin dan dihadiri Sekretaris Daerah NTB Lalu Gita Ariadi Asisten II dan III Setda NTB, Kepala Bappeda NTB, serta perwakilan TNI-Polri dan kepala bagian yang tergabung dalam tim koordinasi perangkat daerah Provinsi NTB.

Hassanudin menekankan perlunya pendekatan berbasis tipologi wilayah untuk memastikan efektivitas program. 

Baca juga: Pj Gubernur NTB Hassanudin Instruksikan OPD Sambut Program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi

“NTB saat ini berada di posisi ketiga terbawah dalam jumlah sekolah. Namun, ini adalah modal dasar bagi kita untuk bangkit. Kita harus membentuk kelompok sasaran yang akuntabel dengan dukungan koperasi dan perangkat desa,” ujarnya.

 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB diminta turut memastikan akses layanan gizi hingga ke daerah terpencil. 

Dinas Peternakan dan Perusahaan Daerah Bulog berkontribusi dalam penyediaan bahan pangan berkualitas, termasuk kebutuhan protein, karbohidrat, dan vitamin, melalui kerja sama dengan perusahaan lokal dan CSR.

Kondisi geografis dan budaya yang kompleks di NTB juga menjadi tantangan. 

Sebanyak 80 persen siswa di pedesaan diketahui sering berangkat sekolah tanpa sarapan. 

Program SPPD akan difokuskan pada sekolah-sekolah di zona prioritas dengan jarak maksimal 4 kilometer dari akses layanan terdekat.

Sementara Agus menyampaikan bahwa gizi yang baik adalah dasar bagi terbentuknya modal manusia berkualitas. 

“Visi Indonesia Emas 2045 adalah tentang menciptakan generasi yang unggul, sehat, dan cerdas. Korem 162/Wira Bhakti mendukung penuh penguatan akses dan tata kelola gizi masyarakat yang berkelanjutan melalui kolaborasi lintas sektor,” ujarnya.

Program SPPD ini memprioritaskan 1,7 juta anak usia sekolah dan ibu hamil di NTB. 

Pada tahap pertama tahun 2025, direncanakan pembangunan 131 unit SPPD dari total 133 unit yang tersebar di seluruh NTB. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved