Temuan Ulat MBG Lombok Timur

SPPG Janji Tingkat Pengawasan Imbas Tmuan Ulat Sayur pada Menu MBG Siswa SMAN 1 Selong

SPPG mengakui adanya kesalahan dari tim dapur MBG karena tidak teliti menyiapkan bahan baku menu

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/TONI HERMAWAN
MENU MBG - Suasana pendistribusian MBG di SMAN 1 Selong, Lombok Timur, Selasa (26/8/2025). SPPG mengakui adanya kesalahan dari tim dapur MBG karena tidak teliti menyiapkan bahan baku menu. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) berjanji akan meningkat ketelitian dan pengawasan imbas ditemukannya ulat sayur pada menu Makanan Bergizi Gratis (SPPG) di menu Makan Bergizi Gratis (MBG) SMAN 1 Selong, Lombok Timur.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah salah satu program prioritas Presiden yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, terutama anak-anak dan ibu hamil. 

Kepala SPPG Lalu Arie meminta maaf dan mengakui adanya kesalahan dari tim dapur MBG, pihaknya juga berjanji akan lebih teliti untuk memperhatikan baku menu MBG. 

“Itu benar-benar harus evaluasi dan kesalahan dari kami, kurang ketelitian,” paparnya, Selasa (26/8/2025).

Baca juga: Viral Video Nasi MBG Basi di SMAN 3 Selong, Siswa Keluhkan Kualitas Makanan

SPPG telah berkunjung ke sekolah meminta maaf dan berjanji akan melakukan evaluasi.

“Selalu ada perbaikan dan ini masukan untuk kami, ke depan lebih baik lagi,” janjinya.

Ia melanjutkan dalam penyiapan menu MGB, pihaknya menerapkan Standar Operasional Prosedur  (SOP) sesuai arahan Badan Gizi Nasional (BGN).

“Kita sesuai yang apa yang diterapkan BGN, Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, itu semua kita siapkan,” ujarnya.

Pihaknya juga mengakui pengawasan berjenjang mulai dari  tim persiapan, pembersihan baha baku, hingga proses memasak dan pendistribusian. 

“Kita melayani 3.256 (porsi),” sambungnya.

Ahli Gizi Laila mengatakan, pihaknya bekerja sesuai dengan petunjuk dari BGN, mulai dari menyusun menu setiap hari dan memastikan nilai  gizi yang dibutuhkan.

“Kami usahakan bervariatif dan tetap mempertimbangkan nilai gizi,” akunya.

Dia menegaskan, pengecekan dimulai saat penerimaan bahan baku yang berkualitas.

Selanjutnya proses pembersihan bahan baku dan berdiskusi dengan tim untuk mengolah makanan yang berkualitas dan memastikan nilai gizi.

“Kami berdiskusi  pengolahan makanan karena tidak satu piring dua piring, memastikan nilai gizi,” ujarnya.

Sebelumnnya beredar video ulat pada sayur Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan, Senin (25/8/2025) di SMAN 1 Selong.

Dalam video tampak siswa yang mengenakan baju putih abu   memperlihatkan adanya ulat di sayur dalam menu MBG meskipun akhirnya makanan tetap disantap.

(*)

 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved