Siswa SMK Ditembak Polisi

6 Fakta Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang: Nasib Aipda RZ, Pra-Rekonstruksi Hingga CCTV Minimarket

Mulai dari nasib pelaku Aipda RZ hingga CCTV minimarket dekat TKP, berikut 6 fakta kasus polisi tembak siswa SMKN 4 Semarang yang tengah jadi sorotan.

Editor: Irsan Yamananda
kolase iwan arifianto
Sosok GRO siswa AMKN 4 Semarang yang tewas pinggulnya ditembak polisi, anak piatu berprestasi tinggal bersama neneknya di Semarang, ayahnya di Sragen. Mulai dari nasib pelaku Aipda RZ hingga CCTV minimarket dekat TKP, berikut 6 fakta kasus polisi tembak siswa SMKN 4 Semarang yang tengah jadi sorotan. 

Rasa tidak percaya pihak sekolah dan teman korban berangkat dari sifat keseharian korban dan prestasi yang telah diukir di sekolah. Teman korban, Arif (17) mengaku tak terima teman sekelasnya itu disebut kreak.

"Selama ini, GRO (korban) kalau main paling cuma ke kafe, angkringan, warkop, cuma nge-game saja," terangnya, Selasa (26/11/2024).

Secara pribadi, dia mengaku, korban dikenal sebagai sosok yang gemar bercanda. Korban juga tak pernah berbuat kenakalan.

"Kami terkejut serta kehilangan atas meninggalnya korban," paparnya.

Ahmad (17) teman korban menyebut, selama mengenal korban tidak pernah mengajak teman-temannya melakukan hal-hal negatif. Oleh karena itu, dia sangat terkejut ketika korban disebut meninggal di lokasi tawuran.

"Nggak ada omongan dia jadi kreak, saya juga kaget dengarnya," katanya.

Baca juga: 103 Promo Pilkada 2024: Diskon Makanan, Minuman hingga Tempat Wisata Khusus Rabu 27 November 2024

Sebagai teman, Nawaf tentu kehilangan. Terlebih, korban adalah sosok periang yang membuat suasana lebih ceria ketika berada di kelas. "Kami sedih banget soalnya anaknya itu baik, ceria banget, periang, suka mencairkan suasana di kelas," bebernya.

Nawaf juga menjadi teman satu tim bersama korban di Paskibra. Ia mengungkapkan, korban merupakan pribadi yang disiplin dan giat mengikuti latihan Paskibra.

"Nggak pernah bolos juga, nggak pernah absen kecuali kalau sakit," terangnya.

Diketahui, GRO merupakan siswa kelas 11 Teknik Mesin SMKN 4 Semarang. Selain G, ada dua siswa SMKN 4 lainnya yang juga disebut berada di tempat tawuran tersebut, yakni S dan A.

Salah satu teman sekelas S, Zaskia (16) mengatakan, S informasinya kena luka di tangan.

"Katanya karena ada peluru masuk ke tangan, tapi nggak tahu apa yang terjadi, karena dia (S) nggak mau ngomong," terangnya.

Ia juga membantah temannya itu masuk dalam anggota gangster. Sebab, S dinilai sebagai anak rumahan yang pendiam dan cenderung melakukan hal-hal positif seperti pengajian.

"Tahunya dia suka pengajian, biasanya di Instagram suka ngaji, suka hadroh," kata Zaskia.

Dia pun sebenarnya tak terima sebagai temannya dia disebut kreak. "Namun, kita nggak bisa apa-apa, kurang tahu juga kejadiannya seperti apa, jadi kita nggak bisa menghakimi," tuturnya. Zaskia juga merasa ikut sedih ketika mendengar G selaku teman seangkatannya itu meninggal. Dia berharap, kasus yang menimpa teman-temannya itu bisa segera terungkap.

6. Keterangan Wakil Kepala Sekolah Korban

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved