Wisata Lombok

Desa Wisata Aik Berik Lombok Tengah Raih Juara 2 ADWI Kemenparekraf 2024 Kategori Amenitas

Desa Aik Berik bisa menjadi destinasi unggulan pariwisata daerah sehingga masyarakat bisa berdaya

Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Dok. BPPD NTB
Air Terjun Benang Kelambu di Aik Berik, Lombok Tengah. Desa Wisata Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah dinobatkan sebagai juara kedua dalam kategori Amenitas dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Desa Wisata Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah dinobatkan sebagai juara kedua dalam kategori Amenitas dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.

Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Tengah Lalu Firman Wijaya mengatakan, pihaknya memberikan apreasiasi setinggi-tingginya pada pemerintah Desa Aik Berik yang telah memfasilitasi kelompok-kelompok wisata untuk mengelola Desa Wisata Aik Berik

Sekda berharap, prestasi semacam ini menular desa-desa wisata lainnya. Potensi desa wisata yang jika terus digali dan dikelola dengan baik dan bagus, ke depannya bisa menjadi sektor unggulan dalam mengembangkan pariwisata daerah. 

"Tidak hanya mengandalkan KEK Mandalika, desa-desa wisata ini harus aktif dan digaungkan," ucapnya.

Baca juga: Pemulihan Ekosistem dan Potensi Cuaca Ekstrem, Jalur Pendakian Rinjani Via Aik Berik Ditutup 3 Bulan

Sebelumnya, Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata (Dispar) NTB Chandra Aprinova mengatakan, untuk menjadi bagian dari ADWI 2024, Kemenparekraf telah menetapkan enam indikator penilaian.

Desa wisata tersebut, harus memiliki Daya Tarik, dimana ini merupakan potensi utama desa wisata yang memiliki keunikan, keautentikan, dan kreativitas yang menjadi daya tarik wisata berupa produk wisata seperti wisata alam, buatan, budaya, dan produk ekonomi kreatif bisa berupa kriya, kuliner, dan fesyen.

Selanjutnya memiliki Amenitas, maksudnya peningkatan standar kualitas amenitas pariwisata dengan standar CHSE melalui fasilitas homestay, toilet, serta fasilitas penunjang pariwisata lainnya. 

Kemudian, memiliki Digital, akselerasi transformasi digital melalui pelayanan infrastruktur dan menciptakan konten kreatif sebagai sarana promosi desa wisata melalui media digital.

Berikutnya, memiliki Kelembagaan dan SDM, maksudnya bahwa pemberdayaan SDM di desa wisata untuk meningkatkan lapangan kerja, dampak ekonomi, serta mendukung kesetaraan gender dalam pelibatan SDM di desa wisata. 

Terakhir, resiliensi Pengelolaan desa wisata yang berkelanjutan dengan memperhatikan isu lingkungan serta memiliki manajemen risiko.

"Terpenuhinya indikator ini, tentu bagi pokdarwis sangat paham ya, bahwa pariwisata kita sekarang tentang pariwisata berkelanjutan, sehingga mereka betul-betul menjaga kelestarian alamnya, dan salah satu yang membuat mereka terpilih," terangnya.

Untuk menjadi yang terbaik, Dispar NTB telah melakukan pendampingan, misalnya membantu kelengkapan administrasi, kemudian secara informal berkomunikasi dengan Kemenparekraf, untuk mengetahui apa saja kekurangan yang harus disempurnakan.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved