Berita Kota Bima

Kota Bima Perkuat Pencegahan Stunting, Fokus pada Deteksi Dini Stunting

Pelatihan pengukuran LiLA atau Lingkar Lengan Atas merupakan metode pemeriksaan yang penting untuk deteksi dini kasus gizi buruk di Kota Bima

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Idham Khalid
Dok. Istimewa
J Sekda Kota Bima saat mengikuti workshop multi-stakeholder dan pelatihan berjenjang pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan tata laksana balita wasting melalui implementasi pengukuran  (Lingkar Lengan Atas  (LiLA) Keluarga dan PAUD Peduli Wasting, Rabu (20/11/2024). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Pemerintah Kota Bima terus berupaya serius dalam mengatasi permasalahan stunting. Salah satu langkah konkrit yang dilakukan adalah dengan memperkuat upaya pencegahan dan penanganan kasus wasting atau kekurangan gizi akut pada balita.

Hal ini terlihat dari diselenggarakannya workshop multi-stakeholder dan pelatihan berjenjang pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan tata laksana balita wasting melalui implementasi pengukuran  (Lingkar Lengan Atas  (LiLA) Keluarga dan PAUD Peduli Wasting, Rabu (20/11/2024).

Pj Sekda Kota Bima Supratman menyampaikan bahwa wasting untuk NTB berada pada posisi 8,6 persen pada tahun 2023 yang pada tahun sebelumnya berada di angka 14 persen. 

"Alhamdulilah sudah turun drastis, insyaAllah dengan komitmen bersama kita akan terus cari alternatif untuk menyelesaikan masalah wasting," ucapnya.

Baca juga: Pemkot Bima Evaluasi Tindak Lanjut Pasca Diseminasi Audit Kasus Stunting

Disamping itu, Supratman menegaskan  Pelatihan pengukuran LiLA atau Lingkar Lengan Atas merupakan salah satu metode pemeriksaan yang penting untuk deteksi dini kasus gizi buruk atau Wasting pada balita.

"Melalui pelatihan pendekatan LiLA Keluarga, diharapkan kader posyandu dan orang tua juga dapat memiliki kemampuan untuk melakukan deteksi dini wasting pada balitanya," harapnya.

Ia berharap kepada seluruh peserta pelatihan agar dapat mengikuti pelatihan dengan seksama untuk meningkatkan pemahaman para kader dalam hal wasting.

"Harapannya dapat memperkuat kapasitas para kader dan orang tua dalam memahami Wasting serta melakukan penemuan dini kasus gizi buruk pada balita," tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved