Siapa Saja Tokoh Sumpah Pemuda 1928? Ini Rincian Nama Panitia Kongres dan Rangkaian Rapatnya
Kongres Pemuda 1928 digelar dalam tiga rapat di tiga tempat berbeda dengan diikuti berbagai tokoh dan organisasi pemuda
TRIBUNLOMBOK.COM - Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap 28 Oktober.
Pada tahun ini, Hari Sumpah Pemuda jatuh pada Senin 28 Oktober 2024.
Kemdikbudristek memberi pendoman peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96.
Yakni menggelar upacara bendara dengan menggunakan pakaian adat tradisional.
Selain itu, diimbau untuk menyemarakkan HSP ke-96 dengan memasang spanduk, baliho, maupun konten media sosial.
"Menjadikan bulan Oktober sebagai Bulan Pemuda yang berisikan kegiatan-kegiatan
kepemudaan yang mengarah kepada penumbuhkembangan semangat kolaborasi
bersama untuk memajukan Indonesia," kata Sekjen Kemdikbudristek Suharti dalam suratnya tertanggal 23 Oktober 2024.
Baca Selanjutnya: Sosok tokoh sumpah pemuda oktober lengkap rincian panitia serta organisasi peserta kongres
Selanjutnya, Melibatkan Organisasi Kepemudaan, Pramuka, Satuan Pendidikan baik umum maupun keagamaan dan unsur kepemudaan lainnya.
Lalu bagaimana sejarah Sumpah Pemuda dan siapa saja tokohnya?
Sejarah Sumpah Pemuda
Dikutip dari museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id, Kongres Pemuda 1928 digelar dalam tiga rapat di tiga tempat berbeda dengan diikuti tokoh seperti Muhammad Yamin, Soegondo Djojopoespito, hingga Amir Sjarifuddin.
Rapat pada Kongres Pemuda II ini diikuti organisasi Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi.
Panitia Kongres Pemuda II
Adapun susunan panitia Kongres Pemuda II 27-28 Oktober 1928 yang menghasilkan Sumpah Pemuda antara lain, seperti dikutip dari Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 (Serambi Ilmu Semesta, 2022):
Ketua: Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua: R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)
Bendahara: Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I: Djohan Mohammad Tjaja (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II: R. Katja Soengkana (Pemuda Indonesia)
Pembantu III: R. C. L. Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon)
Pembantu V: Rochjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Sejarah Kongres Pemuda II
Dikutip dari Museum Sumpah Pemuda Kemdikbudristek, gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI).
PPPI adalah sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh indonesia.
Atas inisiatif PPPI ini, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda.
Rapat Pertama di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng.
Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda.
Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda.
Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
Rapat Kedua di Gedung Oost-Java Bioscoop
Rapat kedua berlangsung pada Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop dengan agenda membahas masalah pendidikan.
Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan
Harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.
Anak juga harus dididik secara demokratis.
Rapat Ketiga di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat
Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.
Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.
Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu “Indonesia” karya Wage Rudolf Supratman.
Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres.
Bunyi Ikrar Sumpah Pemuda
Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres.
Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia, berbunyi :
PERTAMA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,
TANAH INDONESIA.
KEDOEA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,
BANGSA INDONESIA.
KETIGA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN,
BAHASA INDONESIA.
Tokoh Sumpah Pemuda
Dikutip dari gramedia.com, berikut ini sosok tokoh Sumpah Pemuda.
1. Muhammad Yamin
M Yamin lahir pada tahun 1903 di Minangkabau yang terkenal sebagai penyair puisi gaya modern di Indonesia. Ia tergabung dalam organisasi Jong Sumatranen Bond dan menyusun ikrar Sumpah Pemuda yang dibacakan pada Kongres Pemuda II.
2. Sarmidi Mangoensarkoro
S. Mangoensarkoro atau nama lengkapnya Sarmidi Mangoensarkoro merupakan tokoh penting sumpah pemuda yang lahir di tahun 1904.
Sarmidi merupakan aktivis pendidikan, dimana saat kongres pemuda I dan II berlangsung, Sarmidi lebih banyak berbicara soal pendidikan untuk rakyat Indonesia.
Bahkan berkat konsentrasinya dalam bidang pendidikan yang begitu kuat tersebut, pada tahun 1949 sampai 1950 Sarmidi dipercaya menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan Indonesia.
3. Theodora Athia Salim (Dolly Salim)
Theodora Athia Salim atau biasa disebut dengan Dolly Salim juga merupakan salah satu tokoh penting Sumpah Pemuda.
Putri dari Agus Salim inilah yang melantunkan lagu Indonesia Raya melalui biolanya meskipun ia bukanlah anggota Kongres.
Selain itu, Dolly Salim juga berinisiatif untuk melantunkan lirik lagu Indonesia Raya meskipun Kongres Pemuda dijaga oleh polisi Belanda dan melarang kata ‘merdeka’.
Lirik ‘merdeka’ dalam lagu tersebut kemudian diganti dengan ‘mulia’ oleh Dolly Salim agar tidak memicu pembubaran dan penangkapan tokoh lainnya.
4. Amir Syarifuddin
Amir Syarifuddin Harahap merupakan wakil ketua dari Jong Batak Bond.
Amir merupakan salah satu aktivis yang sangat anti Jepang, Ia berkontribusi dalam ide-ide brilian saat terjadinya perumusan sumpah pemuda.
5. W.R. Supratman
W.R Supratman tidak hanya dikenal sebagai seorang wartawan, pengarang, dan pencipta lagu Indonesia Raya, W. R. Supratman juga menjadi tokoh penting dalam peristiwa sumpah pemuda.
Pada penutupan kongres pemuda II, W. R. Supratman menunjukkan sebuah lagu instrumental tanpa teks dengan alat musik biola yang menjadi lagu kemerdekaan Indonesia yaitu Indonesia Raya.
6. Soenario Prof. Mr. Soenari Sastrowardoyo
Soenario Prof. Mr. Soenari Sastrowardoyo berperan sebagai seorang penasehat panitia dalam merumuskan sumpah pemuda dan pembicaranya.
Sunario juga merupakan salah satu tokoh yang berperan aktif dalam dua peristiwa yang menjadi tonggak sejarah nasional Manifesto 1925 dan Kongres Pemuda II.
Ketika Manifesto Politik itu dicetuskan, ia menjadi Pengurus Perhimpunan Indonesia bersama Hatta di mana Soenario menjadi Sekretaris II sementara Hatta menjadi bendahara I.
Akhir Desember 1925, ia meraih gelar Meester in de Rechten kemudian pulang ke Indonesia.
Aktif sebagai pengacara, ia membela para aktivis pergerakan yang berurusan dengan polisi Hindia Belanda.
Ia menjadi penasihat panitia Kongres Pemuda II tahun 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda.
Dalam kongres tersebut, Sunario menjadi pembicara dengan makalah “Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia”.
7. J. Leimena
J. Leimena merupakan anggota panitia kongres pemuda II yang lahir pada tahun 1905 di Ambon Maluku dan merupakan mahasiswa aktivis dan ketua dari organisasi pemuda Jong Ambon dan sebagai panitia Kongres Pemuda Pertama dan Kedua.
8. Soegondo Dojojopoepito
Soegondo Djojopoespito Pahlawan nasional kelahiran Tuban, Jawa Timur pada 22 Februari 1905 tersebut dipilih langsung oleh Mohammad Hatta sebagai ketua Persatuan Pemuda Indonesia di Belanda.
Tokoh yang satu ini merupakan salah satu pemuda yang aktif dalam organisasi kepemudaan yaitu PPI.
Bersama dengan Mohammad Yamin dan para pemuda lainnya, Soegondo Djojopoespito berhasil menciptakan ikrar Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa Indonesia yang sekarang kita kenal sebagai Sumpah Pemuda.
9. Djoko Marsaid
Djoko Marsaid merupakan tokoh penting Sumpah Pemuda yang menjabat menjadi wakil ketua. Tokoh yang satu ini merupakan ketua dari Jong Java sebelum akhirnya menjabat sebagai wakil ketua mendampingi Soegondo Djojopoespito.
(TribunLombok.com)
Hari Sumpah Pemuda
28 Oktober
Sumpah Pemuda
Kongres Pemuda II
tokoh Sumpah Pemuda
susunan panitia Kongres Pemuda II
Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2024
Hari Sumpah Pemuda, Kemenkumham NTB Ajak Generasi Muda Kembangkan Potensi untuk Membangun Negeri |
![]() |
---|
KNPI NTB Siap Jadi Garda Terdepan Pelopor Pembangunan Daerah |
![]() |
---|
Peringatan Sumpah Pemuda ke-96 di NTB, Sekda Harap Pemuda Berperan Menuju Indonesia Emas 2045 |
![]() |
---|
Pimpin Upacara Sumpah Pemuda, Pjs. Bupati Sumbawa Sebut Fahri Hamzah Inspirasi Pemuda Sumbawa |
![]() |
---|
Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2024, Pemerintah Provinsi NTB Punya PR Tingkatkan IPP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.