RSUD Provinsi NTB

RSUD Provinsi NTB Gelar Workshop AMLS, Datangkan Instruktur dari Malaysia dan Singapura

Workshop dilaksanakan secara luring diikuti sebanyak 20 peserta dari unsur perawat, dokter umum, dan dokter spesialis

Penulis: Andi Hujaidin | Editor: Wahyu Widiyantoro
ISTIMEWA
RSUD Provinsi NTB menggelar Workhsop AMLS (Advanced Medical Life Support) edisi ketiga dengan mendatangkan instruktur dari Malaysia dan Singapura yang telah mempunyai sertifikat kompetensi NAEMT dan AMLS Instructor Class. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Andi Hujaidin

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - RSUD Provinsi NTB menggelar Workhsop AMLS (Advanced Medical Life Support) edisi ketiga dengan mendatangkan instruktur dari Malaysia dan Singapura yang telah mempunyai sertifikat kompetensi NAEMT dan AMLS Instructor Class.

Workshop dilaksanakan secara luring diikuti sebanyak 20 peserta dari kalangan perawat IGD, dokter umum dan dokter spesialis emergency, 13 dari NTB , 4 dari Jakarta, dan 3 dari Surabaya.

Direktur RSUD Provinsi NTB dr Lalu Herman Mahaputera berharap agar tenaga kesehatan di NTB mampu menyamakan persepsi dan menyerap kelimuan tentang metode dan teknik pertolongan pertama pada kondisi kegawatan kasus-kasus medical serta penanganan kasus kegawatdaruratan medis di kondisi prehospital.

"Mengingat pentingnya agenda ini, saya minta agar mungkin pesertanya nanti diperbanyak terutama teman-teman rumah sakit umum daerah provinsi," ujarnya.

Baca juga: RSUD NTB dan Pemkot Mataram Bersinergi Permudah Anak Akses KIA dan Layanan Publik

Ia meminta agar peserta pelatihan AMLS diperbanyak terutama tenaga kesehatan sesuai roadmap RSUD provinsi NTB yang akan melakukan akreditasi JCI.

Uutput dari kegiatan ini diharapkan peserta mampu menangani kasus-kasus kegawatdaruratan baik di prehospital maupun intrahospital dengan lebih baik lagi.

"Karena kita juga dari roadmap akan melakukan akreditasi JCI yang memang barang tentunya itu merupakan salah satu standardisasi," ungkapnya.

Kasus kematian yang disebabkan oleh persoalan ketepatan pelayanan dapat diminimalisasi.

"Oleh sebab itu saya berharap dari AMLS ini akan teman-teman yang mengikuti akan mendapatkan tambahan ilmu tentunya dalam penanganan kasus-kasus emergency. 

Baca juga: RSUD Provinsi NTB Jadi yang Terbaik dalam Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2024

"Karena kita melihat kasus-kasus kematian yang prehospital itu banyak seperti jantung, gagal napas, kemudian trauma yang tentunya kita berharap dari pembelajaran ini nanti para peserta ini tentunya bisa menguasai kasus-kasus tersebut," terangnya.

Dia berharap agar ke depannya, Rumah sakit di NTB terus menginformasikan pentingnya pelatihan AMLS.

"Saya berharap output dari semua ini tentu akan bisa menangani kasus-kasus baik itu prehospital maupun di intrahospitalnya sendiri. 

"Saya sebagai direktur akan mensupport segala sesuatu terkait dengan pelaksanaan daripada pelatihan ini dan tentunya nanti kita berharap kedepannya bisa lebih baik dan terus menjadi lebih baik," tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved