Debat Pilkada NTB
Strategi 3 Paslon Pilgub NTB untuk Pemerataan Pembangunan, Berbasis Desa hingga Kerakyatan
Tiga paslon pilkada NTB erjanji untuk melakukan pemerataan pembangunan jika mereka terpilih nantinya
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), berjanji untuk melakukan pemerataan pembangunan jika mereka terpilih nantinya.
Contoh kasus Desa Meang, Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat, yang hingga saat ini sangat minim pembangunan infrastruktur atau fasilitas umum, sehingga masyarakat dalam kesusahan.
Paslon nomor urut 1 Hj Sitti Rohmi Djalilah dan HW Musyafirin (Rohmi-Firin) berjanji jika mereka terpilih nanti, melakukan pembangunan berbasis desa dan kelurahan sehingga dia mengatakan semua permasalahan pembangunan yang belum merata bisa dilaporkan.
"Jadi akan terpotret betul kalau ada apa apa tidak bisa sembunyi, jadi hal hal yang kayak begitu (masalah) lambat sampainya," kata Rohmi ditemui usai debat, Rabu (23/10/2024).
Mantan Wakil Gubernur NTB itu mengatakan pembangunan yang akan dilakukan di semua sektor, dengan memperhatikan kondisi masyarakat di setiap daerah tersebut.
"Sehingga eksekusi dari pembangunan bisa kita lakukan semua akan kita memperhatikan, memperhatikan tidak bisa pukul rata tergantung kebutuhan daerah masing-masing," kata Rohmi.
Sementara paslon nomor urut 2 Zulkieflimansyah dan H Suhaili Fadhil Tohir (Zul-Uhel) mengatakan, setiap persoalan pembangunan di daerah akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota.
Baca juga: Tanggapan Lalu Iqbal soal Sentilan Bang Zul: ‘Jadi Gubernur Itu Beda dengan Jadi Dubes
Terutama berkaitan dengan pembangunan di daerah-daerah terpencil.
"Karena yang begitu begitu tidak bisa dilakukan dengan segera, nanti kita akan berkoordinasi," kata Zul.
Paslon nomor urut 3 Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayati Putri (Iqbal-Dinda) juga memiliki cara untuk meratakan pembangunan, Iqbal mengatakan konsep pembangunan yang akan dilakukan no one life behind (tidak ada yang tertinggal).
"Dalam proses pembangunan, semua harus ikut bekerja dalam proses pembangunan, semua harus ikut merasakan," kata Iqbal.
Mantan Dubes RI itu juga mengatakan semua permasalahan yang ada saat ini sumbernya adalah kemiskinan, sehingga dia berjanji program perioritas yang akan dilakukan nantinya adalah mengentaskan kemiskinan.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.