Pilkada NTB
Kakanwil Kemenag NTB Soroti Ponpes yang Kerap Jadi Tempat Kampanye Paslon Pilkada
Kemenag NTB soroti sejumlah pondok pesantren (ponpes) yang kerap dijadikan tempat kampanye sejumlah paslon Pilkada
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementrian Agama (Kemenag) Nusa Tenggara Barat (NTB), Zmaroni Aziz soroti sejumlah pondok pesantren (ponpes) yang kerap dijadikan tempat kampanye sejumlah pasangan calon (paslon) Pilkada 2024 Lombok Timur.
Dikatakan Zamroni, pihaknya bahkan sudah mengeluarkan imbauan bersama Bawaslu Lotim untuk melarang kampanye di ponpes, mushala, masjid, hingga lembaga pemerintahan.
“Saya kira kami dengan Bawaslu dan KPU juga sudah MoU untuk sama-sama mengawasi Pontren yang dijadikan tempat kampanya,” ucap Zamroni setelah dikonfirmasi, Rabu (23/10/2024)
Adapun terkait aturan, Kemenag dalam hal ini tidak punya wewenang untuk melakukan tindakan, namun jika terdapat ada pimpinan ponpes yang melanggar, pihaknya akan kooperatif untuk menyelesaikan pelanggaran terebut dengan Bawaslu.
Meski demikian, Zamroni juga menekankan bagi kontestan dalam hal ini paslon untuk tidak mempolitisasi ponpes.
“Jadi kami hanya bisa mengimbau kepada kontestan jangan memakai lembaga pendidikan untuk kampanye,” pungkasnya.
Di tempat terpisah, Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Lotim, TGH Gunawan Ruslan mengungkapkan, forum juga dalam hal ini terus mengawasi ponpes utamanya yang tergabung dalam keanggotaan FKPP Lotim.
Baca juga: KPU Lombok Tengah Terima Surat Suara Pilkada Bupati dan Gubernur 2024
Diakuinya anggota forum juga ada yang menjadi bagian dari tim sukses (timses) atau relawan dari Paslon tertentu, namun pilihan itu hanya sifatnya personal dan tidak boleh membawa nama Lembaga pesantren yang dikelola ataupun tempatnya bernaung.
“Sebenernya secara forum tidak pernah mengarahkan kepada temen memilih satu paslon karena mereka sudah punya dukungan pasangan dan sudah keruan gerbong ini arahnya dan kita tidak pernah memobilisasi," kata Gunawan.
"Yang jelas bagi kita (FKPP) siapapun menang sesungguhnya pesantren yang akan menang dengan memilih siapapun yang konsen dibidang pendidikan,” tegasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.