Berita Lombok Timur
Ancaman Serius Rabies di Lombok Timur dengan Populasi Anjing Liar yang Terus Meningkat
Letak geografis Lombok Timur yang diapit Bali, yang telah menjadi daerah endemik rabies, dan wilayah KLB rabies di Sumbawa membuat daerah ini rentan
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Kabupaten Lombok Timur (Lotim) saat ini berada pada ancaman serius merebaknya virus rabies.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lombok Timur, Drh Hultatang mengungkapkan bahwa letak geografis Lombok Timur yang diapit oleh Bali, yang telah menjadi daerah endemik rabies, dan wilayah KLB rabies di Sumbawa hingga Bima, membuat daerah ini sangat rentan terhadap penyebaran penyakit mematikan tersebut.
“Rabies itu jauh lebih berbahaya daripada Covid-19. Jika terinfeksi Covid-19, kita masih memiliki peluang sembuh, tetapi rabies bisa langsung menyerang otak dan berujung kematian jika tidak segera ditangani,” ucap Drh Hultatang setelah dikonfirmasi, Rabu (23/10/2024)
Ancaman rabies di Lombok Timur semakin nyata dengan tingginya kasus gigitan hewan penular rabies, terutama anjing liar.
Hultatang menjelaskan bahwa populasi anjing liar di Lotim, khususnya di sekitar tempat pembuangan sampah, sangat tinggi.
Anjing-anjing liar yang baru melahirkan atau bunting cenderung lebih agresif dan sering menyerang manusia.
“Anjing liar yang baru melahirkan atau bunting sangat sensitif. Jika merasa terganggu, mereka akan langsung menyerang. Ini menjadi salah satu faktor utama tingginya kasus gigitan di Lombok Timur,” ungkapnya.
Baca juga: 5 Warga Kota Bima Jadi Korban Anjing Rabies, Dinas Kesehatan Beri Suntikan Vaksin
Untuk mengatasi masalah ini, Disnakeswan Lombok Timur telah melakukan berbagai upaya, seperti program vaksinasi rabies massal, sterilisasi anjing, dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari kontak langsung dengan hewan liar.
“Kami terus berupaya menekan populasi anjing liar dengan melakukan sterilisasi. Namun, kami juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melaporkan jika menemukan anjing liar yang mencurigakan,” tambah Kepala Disnakeswan Lotim, H Masyhur.
Masyhur juga menekankan pentingnya bagi pemilik hewan peliharaan untuk rutin membawa hewan peliharaannya ke dokter hewan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi rabies.
“Dengan menjaga kesehatan hewan peliharaan dan lingkungan sekitar, kita dapat mencegah penyebaran virus rabies dan melindungi diri kita serta keluarga dari ancaman penyakit mematikan ini,” pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.