Ketua Tim Relawan Iqbal-Dinda Lombok Timur Ungkap Rincian Program Dana Bantuan Desa Rp300-500 Juta

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Nomor Urut 3 Lalu Muhammad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri punya program dana bantuan untuk desa. 

Besaran program bantuan Iqbal-Dinda ini mulai dari Rp300 juta hingga Rp500 juta per desa. 

Ketua Tim Relawan Pemenangan Iqbal -Dinda Lombok Timur Basri Mulyani menyebut, program bantuan disusun dengan pendekatan tekhnokratik namun mudah dieksekusi secara politis. 

Dia menilai program ini banyak disambut gembira pemerintah dan masyarakat desa meskipun masih ada yang mempertanyakan. 

"tu mungkin karena kurang faham saja," ujarnya Jumat (18/10/2024).

Rektor Universitas Gunung Rinjani ini mengatakan perlu diluruskan bahwa bantuan ke desa tidak hanya berupa hibah tapi juga program pembangunan.

Baca juga: Iqbal-Dinda Siap Adu Gagasan dalam Debat Perdana Pilgub NTB 

"Pola pemberiannya bisa bertahap sesuai program," beber pria yang juga advokat ini. 

Hibah dana dan bantuan program tidak semata-mata berasal dari APBD.

Tetapi juga berasal dari DAK maupun alternatif lain yang bisa diperoleh.

Basri menngungkap kondisi fiskal APBD NTB mencukup dengan total Rp6,2 triliun dengan PAD Rp2,02 triliun.

"Total kebutuhan untuk progam hibah dan bantuan program berkisar antara Rp 342 miliar sampai Rp 570 miliar untuk 1.140 desa di NTB," sebut Basri.

Dia memberikan catatan pemberian dana ini tetap memperhitungkan keperluan pembiayaan lain. 

Baca juga: Lalu Muhamad Iqbal Janji akan Jadi Gubernur NTB untuk Semua Kalangan

Karena itu pembiayaan juga akan dilakukan melalui DAK maupun perolehan dana alternatif lainnya. 

"Jadi kan cukup jelas," kata Basri.

Di sisi lain, sambung dia, Iqbal-Dinda memiliki akses langsung dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto sehingga program ini bisa ditopang dari pusat.

Basri mengatakan pelaksanaan program ini perlu didukung tata kelola penyaluran dan pengawasan.

Yakni dengan membangun desk koordinasi Pemprov NTB dan Pemkab maupun Pemkot se NTB. 

"Ini program yang realistis," ujar Basri. 

(*)