Krisis Air Bersih di Gili Meno

Dispar NTB Minta Pencabutan Izin PT TCN Ditinjau Ulang Meski Diprotes Warga

Dispar NTB minta KKP tinjaua ulang pencabutan izin PT Tiara Citra Nirwana (TCN) meski mendapat protes dari warga

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM/IDHAM
Aktivitas kendaraan cidomo di dekat dermaga pelabuhan Gili Meno, Lombok Utara, Kamis (9/10/2024). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berharap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), meninjau kembali pencabutan izin pemanfaatan ruang laut (PRL) PT Tiara Citra Nirwana (TCN), yang dikeluarkan pada 27 September lalu.

Alasannya, pencabutan izin tersebut mengakibatkan masyarakat di Gili Trawangan dan Gili Meno kembali mengalami krisis air bersih, padahal pada Kamis (9/10/2024) ratusan warga melakukan aksi atas kehadairan PT TCN.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Jamaludin Malady mengatakan, dampak krisis air tersebut bukan hanya dirasakan oleh pemilik jasa perhotelan, namun juga masyarakat setempat.

"Mungkin KKP mau meninjau kembali surat pencabutan itu, demi kepentingan banyak orang," kata Jamal, Jumat (11/10/2024).

Keberadaan tiga gili tersebut menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) terbesar bagi Kabupaten Lombok Utara, Jamal mengatakan jika permasalahan air tersebut masih terjadi dapat mengangu pariwisata.

Jamal juga mengungkapkan PT TCN sebetulnya ingin melakukan reklamasi terhadap kerusakan terumbu karang tempat lokasi pengeboran tersebut, namun sampai saat ini belum dilakukan.

Solusi jangka panjang terkait permasalahan tersebut, Pemerintah Provinsi NTB berharap adanya saluran pipa air bersih yang diambil dari Gili Air untuk memenuhi kebutuhan di dua gili tersebut.

Baca juga: Krisis Air Bersih di Gili Meno Lombok Utara, Banyak Sapi Mati hingga Dijual Murah

Ketua Asosiasi Hotel Gili Lalu Kusnawan mengatakan, untuk saat ini kebutuhan air bersih untuk dua Gili tersebut masih bisa terpenuhi, namun dia mengatakan kondisi tersebut tidak akan berlangsung lama.

"Masih mengalir, tapi sepertinya sudah ada tanda-tanda tidak mengalir," katanya.

Kondisi krisis air bersih di Gili Trawangan dan Gili Meno dalam setahun ini sudah dua kali terjadi, sehingga Kusnawan berharap seluruh pihak yang terlibat bisa segera menemukan solusi dari persoalan air tersebut. 

Penolakan PT TCN Oleh Warga

Sebeumnya ratusan warga Dusun Meno, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, bersama Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) NTB menggelar aksi demonstrasi di lokasi proyek milik PT TCN, Kamis (10/10/2024).

Aksi demonstrasi tersebut buntut dari penolakan warga terhadap PT TCN yang khawatir akan potensi tercemarnya ekosistem bawah laut yang diakibatkan aktivitas perusahaan mengelola air tawar.

Aksi protes penolakan PT TCN oleh warga di dermaga Gili Meno, Lombok Utara, Kamis (9/10/2024).
Aksi protes penolakan PT TCN oleh warga di dermaga Gili Meno, Lombok Utara, Kamis (9/10/2024). (TRIBUNLOMBOK.COM/IDHAM)

Kepala Dusun Gili Meno Masrun (32) mengungkapkan, penolakan aktivitas PT TCN tersebut bukan tanpa alasan, mengingat perusahaan tersebut memiliki rekam jejak buruk di Gili Trawangan dengan pencabutan izin oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 27 September 2024.

Pencabutan izin oleh KKP itu  diduga karena menyalahi aturan ruang laut, mengakibatkan ekosistem bawah laut menjadi rusak.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved